Suara.com - Dua oknum guru yang beberapa waktu lalu viral lantaran membuat video mendoakan muridnya meninggal dunia akhirnya buka suara atas aksinya.
Mereka kini menyesal dan mengakui kesalahan perbuatannya.
Melalui sebuah video klarifikasi yang diunggah oleh akun @srikandishana1, yang kemudian beredar luas di sosial media, dua oknum guru ini mengungkapkan penyesalan mereka sebagai berikut:
Kami minta maaf atas kelalaian dan kekhilafan kami dalam pembuatan video TikTok pada 7 September 2020.
Kepada seluruh warga Indonesia khususnya seluruh murid dan wali murid kami minta maaf sebesar-besarnya.
Kami mengakui kekhilafan kami dan kami menyesali dengan apa yang kami perbuat.
Kami minta supaya seluruh warga yang kecewa mau memaafkan. Kami sangat menyesal dan meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia.
Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan dengan aksi dua orang perempuan yang membuat konten TikTok.
Dalam videonya, terlihat dua wanita berseragam Aparatur Sipil Negara (ASN) yang asyik membuat rekaman TikTok.
Baca Juga: Semangat Banget, Video Cara Mengajar Guru TK Saat Belajar Online Jadi Viral
Keduanya merekam aksi tersebut di sebuah ruangan yang tampak seperti ruang guru sekolahan, lengkap dengan sejumlah kursi dan meja di belakangnya.
Sorotan warganet mengarah pada narasi yang ada pada video tersebut. Bagaimana tidak, di sana tertulis ucapan doa yang dinilai sangat tidak layak diucapkan.
Dalam doanya tergantung harapan agar Tuhan mencabut saja nyawa siswa yang mengeluh dengan sistem belajar online atau pembelajaran jarak jauh.
"Ketika para siswa mengeluh belajar online. Ya Allah cabut nyawa mereka," tulis narasi dalam video tersebut.
Tidak hanya itu, unggahan ini pun dibanjiri oleh komentar warganet yang tampak murka dengan ulah oknum guru tersebut.
Mereka menyayangkan kenapa masih ada guru yang dinilai tidak beradab sebagaimana kedua oknum guru ini.
Berita Terkait
-
Semangat Banget, Video Cara Mengajar Guru TK Saat Belajar Online Jadi Viral
-
Murid Chat Guru Hanya Pakai Huruf "P", Netizen: Gak Ada Akhlak!
-
TikTok Bermasalah, Justru Bawa Berkah Buat Aplikasi Saudaranya Douyin
-
Demi Dapat Followers, Pasutri Nekat Bikin Berita Kematian Palsu di TikTok
-
Dikecam! Video TikTok Ini Sebut Islam Agama yang Tidak Baik di Indonesia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres