Saat dihubungi Covesia—jaringan Suara.com, via telepon pada hari kejadian, Minggu (26/1/2020), Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto menyatakan, penggerebekan itu dilakukan berkat informasi anggota DPR RI Andre Rosiade.
Andre Rosiade, kata Stefanus, ingin membuktikan di Kota Padang banyak terjadi prostitusi daring.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu, kata Stefanus pula, ingin 'membuka mata' Pemerintah Kota Padang dan DPRD Sumbar agar tidak membiarkan polisi bekerja sendiri, melainkan harus bisa bekerja sama.
"Andre ini ingin ikut serta memberantas maksiat tersebut. Ia memancing dan memesan pekerja seks komersial dengan masuk ke aplikasi MiChat melalui akun temannya. Iapun melakukan transaksi dan disepakati harga Rp 800.000 di salah satu hotel di Kota Padang," kata Bayu seperti diberitakan Covesia, Selasa (4/2/2020).
Setelah itu, beredar informasi pria bersama NN adalah "orang suruhan" Andre Rosiade.
Orang tersebut diduga dibayar Andre untuk menjebak NN, dengan tujuan membuktikan prostitusi daring nyata di Kota Padang.
Untuk mengonfirmasi hal tersebut, Covesia.com mencoba menemui NN secara langsung. Berkat bantuan Kombes Stefanus, wawancara bisa dilakukan di Mapolda Sumbar, Senin (3/2/2020) siang.
Saat wawancara, NN menggunakan baju kaos didominasi warna hitam dengan rambut dikuncir ke belakang.
Iapun sempat menitikkan air mata ketika mengungkapkan kronologi penggerebekan itu. Dalam wawancara itu, NN mengakui digerebek setelah “dipakai” oleh pria yang merupakan kliennya.
Baca Juga: PSK Online Penggrebekan Andre Rosiade Pasrah Divonis 5 Bulan Penjara
Berdasarkan keterangan pers yang diterima oleh Covesia dari Stefanus, Andre Rosiade "memancing dan memesan" PSK dengan masuk MiChat melalui akun temannya atas nama Rio.
Meski demikian, kata NN pula, dia tidak kenal siapa pelanggannya itu sebelumnya. Dia juga tidak pernah bertanya kepada AS sang mucikari. Urusannya di ruangan dan menerima bayaran.
Jadi, pada hari kejadian itu, AS mengantar NN hingga ke depan pintu kamar 606 sekitar pukul 14.00 WIB.
"AS hanya sampai depan pintu kamar. Hanya menunjukkan ini nomor kamarnya," ujar NN.
Ketika NN masuk ke dalam, pelanggan sudah menunggunya.
"Pertama kali masuk, dia bertanya tentang harga. Lalu aku bilang tadi bukannya sudah deal di chat (dengan AS)? Ya, berapa (tanyanya)? Aku bilang delapan ratus ribu kan! (Dia jawab) lima ratus ribu bagaimana, tiga ratus ribu lagi ditransfer. Kebetulan aku punya e-bangking. Oh ya sudah boleh, aku bilang. Kan sama."
Berita Terkait
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
'Dilepeh' Gerindra, PSI Beri Kode Tolak Budi Arie Gabung: Tidak Ada Tempat Bagi Pengkhianat Jokowi
-
Dasco Buka Suara Soal Polemik Budi Arie Masuk Gerindra: Jangan Dibesar-besarkan!
-
Kader Gerindra Menjerit Tolak Budi Arie, Dasco: Ya Namanya Dinamika Politik
-
Sandiaga Uno Kini Ingin Fokus Bisnis: Peluang Saya Ada di Dunia Usaha!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak