Suara.com - Linimasa media sosial tengah ramai membicarakan salah platform e-commerce yang masih menyediakan ruang bagi para penjual buku bajakan. Pasalnya, publik tidak sepakat dengan perilaku ilegal yang justru merugikan para penulis dan penerbit buku ini.
Kabar tentang masih adanya praktik penjualan buku non resmi tersebut dikabarkan pada Minggu (20/9/2020) oleh salah satu penulis novel Indonesia, J.S Khairen.
"Malu-maluin banget nih Tokope*ia," tulisnya lewat akun jejaring Twitter.
J.S Khairen dalam cuitannya menyertakan foto tangkapan layar percakapan dengan salah seorang yang mengatakan bahwa bukunya dijual murah di Tokopedia.
"Kok murah bang di Tokopedia. Beda dengan yang di Gramedia," ucap seseorang dalam percakapan tersebut.
"Bajakan itu. Sarjana kertas normalnya Rp 88.000. Kalau Rp 20.000 gitu fix bajakan," timpal J.S Khairen.
Lebih lanjut lagi, J.S. Khairen mengungkapkan bahwa buku bajakan biasanya dicetak dengan kertas buram dan tinta beracun harga murahan. Oleh sebab itu, halaman buku tidak jelas dan berujung dengan susah dibaca.
Kemudian, J.S Khairen juga menyentil berbagai platform e-commerce yang masih menjual buku-buku bajakan. Menurutnya, apa susahnya membuat akun terverifikasi untuk menjual buku asli.
"Apa susahnya bikin verified account untuk yang jualan buku? Kalau gak verified maka bekukan rekeningnya. Apa emang Tokope*ia, Shop*ee, dll sok polos aja kaya impostor di Amoung Us? Sambil menikmati uangnya terus bilang 'kami mendongkrak ekonomi bangsa?' Cuih," sambungnya.
Baca Juga: Bikin Nyesek! Puluhan Ikan Koi Mati Gegara Pemilik Lupa Nyalakan Pompa Air
Menurutnya, kejadian ini dapat membuat para calon penulis enggan melanjutkan karyanya. Selain itu, hal tersebut pun juga dirasa merugikan banyak pihak.
"Banyak calon penulis jadi takut, gak mau lanjut nulis gara-gara ini. Membunuh ekosistem. Tidak hanya satu dua orang yang dirugikan, tapi dari penulis, editor, distributor, mbak-mas Gramedia. Semua beserta keluarga mereka," tegas Khairen.
Dalam cuitannya, J.S Khairen juga mengadu kepada Fiersa Besari yang disebutnya kenal dengan orang-orang Tokp*d.
"Kalau Tokp*d serius duluan mau belain para penulis, yakin seyakin-yakinnya bakal dapat endorse besar-besaran dari banyak penulis," ucapnya.
Tak hanya itu saja, J.S Khairen juga menyentil pihak penjual buku bajakan yang sering menggunakan alibi 'Repro' atau produksi ulang. Pasalnya, tidak ada hukum yang memberikan mereka izin memproduksi ulang.
"Mereka sering menggunakan alibi 'repro'. Alias produksi ulang. Lah yang ngasih lo izin produksi siapa? Hukumnya lo dipenjara, tapi kok gak dipenjara-penjara juga?" tegasnya dengan tampak kesal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi