Suara.com - Lampu disko diberbagai klub-klub malam Wuhan kembali menyala. Para warganya mulai berani kembali berdansa ria tanpa embel-embel jaga jarak.
Ya, kota Wuhan yang sempat menjadi episentrum dan disebut-sebut jadi lokasi awal munculnya virus Corona, mulai menuju kekehidupan normal.
Warga di ibu koa Hubei, China itu sudah tak lagi khawatir dengan yang namanya Covid-19. Sejak Mei 2020, Wuhan tak mencatatkan kasus baru infeksi virus Corona.
Menyadur New York Post, Rabu (23/9/2020), klub-klub di kota Wuhan mulai kembali disesaki pengunjung.
Dalam foto yang diambil pada Jumat, 18 September, para pengunjung terlihat bebas bersuka ria tanpa mengenakan masker wajah.
Kembalinya hingar-bingar di bekas episentrum Covid-19 itu berjalan seiring belum bertambahnya kasus COvid-19 di Wuhan. Setidaknya untuk sementara waktu.
Kota di China tengah belum melaporkan kasus yang ditularkan secara lokal sejak pertengahan Mei, lebih dari sebulan setelah mencabut kuncian 76 hari yang menghentikan pergerakan 11 juta penduduk.
Sebelum potret clubing di Wuhan menghebohkan dunia, kota itu sejatinya telah lebih dulu membuka bisnis dan pabrik, restoran, bioskop, hingga tempat karaoke dengan kapasitas pra-pandemi.
Untuk mencegah gelombang kedua, China telah meluncurkan sistem pelacakan kontak yang mengharuskan warga untuk menunjukkan kode kesehatan sebelum memasuki klub.
Baca Juga: Ahli Virologi China Buka Suara, Klaim Punya Bukti Covid-19 Dibuat di Lab
Terlepas dari langkah-langkah ketat, upaya pembukaan kembali yang cepat dianggap beberapa pihak mungkin bakal membuat orang terlena.
"Beberapa penduduk telah melepaskan kewaspadaan mereka dan tidak memakai masker saat mereka pergi ke jalan," kata Luo Ping, seorang pejabat pengendalian epidemi di Wuhan, kepada CCTV pada April.
Pada Agustus lalu, foto-foto tak kalah menghebohkan terkait kondisi Wuhan pasca lockdown juga tersebar. Saat itu, orang-orang berkumpul bersama untuk menghadiri pesta kolam renang.
Pada momen tersebut, media pemerintah China justru memberi pembelaan atas apa yang terjadi. Mereka menganggap foto-foto yang tersebar menunjukkan Wuhan telah kembali normal.
"Dibukanya kembali Wuhan tidak berarti semuanya jelas, juga bukan berarti tindakan pencegahan dan pengendalian epidemi yang santai (di dalam kota)," kata Luo.
Berita Terkait
-
Heboh, Hiburan Malam di Wuhan Kembali Ramai dan Orang Tak Pakai Masker
-
Kabar Baik! Sehari Pasien Sembuh di Sumsel Capai 99 Orang
-
Heboh, Ahli Virologi China Klaim Virus Corona Dibuat di Lab di Wuhan
-
Tetangga Positif Covid-19, Kantor Dinsos Samarinda Tutup Sementara
-
Bikin Ngakak! Langgar Protokol Kesehatan, Anak Ini Usul Diceburin Ke Sumur
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Sebut Suku Dayak Punya Ilmu Hitam, Konten Kreator Riezky Kabah Diciduk Polisi di Jakarta
-
Kritik Gus Nadir soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Kita Kerap Berlindung dari Kalimat 'Sudah Takdir'
-
Lodewyk Pusung Diganjar Pangkat Kehormatan, Keputusan Prabowo Dinilai Tepat, Mengapa?
-
Awasi Subsidi Rp 87 Triliun, Pemerintah Kaji Pembentukan Badan Pengawas Khusus LPG 3 Kg
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!