Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan buka suara soal tudingan yang menyebut bahwa dirinya adalah menteri segala urusan.
Menteri Luhut mengatakan, sebutan 'menteri segala urusan' bukan masalah bagi dirinya. Ia menyatakan tidak ada yang salah dengan persepsi tersebut.
"Kan enggak ada yang salah. Persepsi silakan saja, haknya orang kan," kata Luhut dilansir Suara.com dari tayangan Mata Najwa, Kamis (24/9/2020).
Ketimbang mengurusi sebutan-sebutan yang melekat terhadapnya, Luhut mengaku lebih memilih fokus pada tugas-tugas yang dilimpahkan kepadanya.
"Yang penting bisa saya selesaikan atau tidak, itu saja. Saya pikir selama saya diperintahkan Presiden, belum ada yang tidak saya selesaikan," papar Luhut.
Luhut juga disebut sebagai menteri kesayangan Presiden Joko Widodo karena telah menemaninya sejak periode pertama. Namun, ia mengaku julukan dan sikap presiden tersebut tidak membuatnya berubah.
"Ya kan Anda lihat, saya biasa saja. Apa yang berubah dari saya? Tidak ada."
"Dari dulu orang kenal sama saya, saya aktif di tentara, saya berdagang, saya begini ya enggak pernah (berubah), ya biasa saja. Tidak ada protokol yang berubah dalam diri saya, gaya saya, istri saya, hidup saya, enggak ada," kata Luhut saat ditanya Najwa Shihab.
Terkait dengan kepercayaan Presiden Jokowi kepadanya dibanding menteri yang lain, Menteri Luhut mengatakan hanya melaksanakan perintah saja.
Baca Juga: Mengapa Menkes Terawan Jarang Muncul ke Publik? Ini Jawaban Luhut
"Saya hanya kerjakan tugas yang diberikan atasan saya," kata dia.
Sementara berkaitan dengan penunjukannya sebagai pimpinan tim penanganan covid-19 di 9 wilayah di Indonesia, Luhut membantah jika ia dibilang lebih dipercaya dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
"Enggak ada. Itu pikiran jelek saja," tegas Luhut.
Lebih lanjut, Luhut memaparkan bahwa ia tidak pernah memandang setiap langkah kebijakan yang diambil sebagai sebuah kesalahan. Terutama terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Tidak pernah ada yang salah. Apa yang dilakukan Doni (Munardo) saya kira sudah bagus, apa yang dilakukan Terawan sudah bagus. Misal ada yang kurang sana-sini ya wajar."
"Nah, saya diminta Presiden menajamkan," tukas Luhut menjelaskan fungsi tugasnya.
Berita Terkait
-
Mengapa Menkes Terawan Jarang Muncul ke Publik? Ini Jawaban Luhut
-
Presiden Jokowi Berpidato Dalam Sidang Umum PBB
-
Fahri Hamzah: Kabinet Ini Dibentuk untuk Pesta, Bukan Menghadapi Krisis
-
Media Asing Sebut Menkes Terawan Bertanggung Jawab atas Krisis Covid-19
-
Kenapa Jokowi Keukeuh Gelar Pilkada Di Tengah Pandemi? Ini Alasannya
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf