Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebut penyebab terjadinya lonjakan kasus positif covid-19 yang drastis berasal dari masyarakat itu sendiri.
Wiku menyatakan bahwa masyarakat belakangan ini mulai lengah, tidak lagi menjalankan disiplin protokol kesehatan yang ketat seperti awal pandemi lalu.
"Memang masyarakat belum disiplin dalam menjalan protokol kesehatan, dan hal ini diperburuk dengan perilaku masyarakat yang masih sering berkerumun, sehingga meningkatkan resiko penularan," kata Wiku dari Istana Presiden, Kamis (24/9/2020).
Wiku bahkan menilai masyarakat sudah tidak peduli lagi dengan pandemi covid-19 yang menjangkiti ribuan orang bahkan ratusan orang meninggal dunia setiap harinya.
"Masyarakat makin lengah mengabaikan protokol kesehatan, masyarakat seolah tidak memiliki empati meski telah menyaksikan begitu banyak korban yang muncul setiap hari menjadi kasus positif covid-19," tegasnya.
Selain itu, pemerintah juga melihat masih banyak masyarakat yang takut untuk melakukan pemeriksaan corona ke rumah sakit karena stigma negatif di masyarakat, termasuk takut biaya yang dikira mahal.
"Tidak usah khawatir terhadap biaya perawatan karena seluruhnya ditanggung oleh pemerintah baik dengan BPJS atau pun tidak dengan BPJS," ucap Wiku.
Peningkatan kasus juga disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat yang percaya dengan teori konspirasi anti-covid yang justru membahayakan masyarakat.
Sebagai informasi, jumlah positif Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 262.022 orang, dirawat 60.064, sembuh 191.853, dan meninggal dunia 10.105 jiwa.
Baca Juga: Jokowi Minta Semua Lembaga Perkuat Ekonomi Desa di Tengah Pandemi
Berita Terkait
-
Jokowi Minta Semua Lembaga Perkuat Ekonomi Desa di Tengah Pandemi
-
Erick Thohir Gaungkan Semangat Gotong Royong Tangani Covid-19
-
Bikin Kerumunan, Satgas Covid Prihatin Cakada Tak Peduli Keselamatan Rakyat
-
Waduh! Di Jateng Muncul Klaster Baru, Santri Pesantren Terpapar Covid-19
-
Bersalaman dengan Warganya, Kades di Banyumas Dinyatakan Positif Covid-19
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah