Suara.com - Pada awal November 2018, Gubernur Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke Kota Buenos Aires, Argentina. Di sana, dia belajar tentang tata kota karena dalam urusan lalu lintas, ada beberapa kemiripan masalah dan perilaku antara warga Jakarta dan Buenos Aires.
Anies didampingi Pablo dan Carlos, dua orang direktur di kantor wali kota setempat untuk melihat-lihat sejumlah perubahan lalu lintas kendaraan dan tata kota Buenos Aires. Sambil berjalan, mereka diskusi tentang berbagai masalah perkotaan.
Foto Anies tengah tukar pikiran bersama Pablo dan Carlos sambil berjalan melihat perubahan lalu lintas dan problematika kota kembali diunggah Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain ke media sosial, baru-baru ini.
Dia menyatakan bangga dengan kemampuan komunikasi Anies, terutama dalam menggunakan bahasa internasional.
"Enak jadi orang yang mampu berbahasa Inggris tanpa pakai roaming. Wajah ganteng pula. Cerdas dan gagah," kata Tengku.
Sebelum komentarnya mendapatkan reaksi dari netizen, Tengku melanjutkan kalimat dengan satire.
"Bagaimana kaum seberang pluto tidak iri? Makanya milih pemimpin itu jangan asal-asalan. Kata orang Jawa lihat bibit, babat, dan bobotnya juga. Sehingga tidak perlu bayar buzzers." (mungkin yang dimaksud Tengku "bebet."
Sejumlah netizen tampaknya kesal dengan Tengku yang dinilai membangga-banggakan Bahasa Inggris, pakai satire pula. "Tuh lihat dari orok lagi Pangeran Charles dari England pinter Bahasa Inggris nggak ada pun dia disombongkan. Mosok sampeyan sekelas ustaz malah banggain Bahasa Inggris daripada Bahasa Arab," kata netizen.
Dapat reaksi demikian, Tengku malah mencandainya.
"Anda jangan nyindir. Nggak baik itu, mas. Wong Bahasa Inggris, bahasa internasional yang wajib dipelajari dari SMP sampai sarjana saja, si dia itu nggak beres, apalagi disuruh berbahasa Arab... Ente nyindirnya kengetan ah..." kata Tengku. Mungkin yang dimaksud Tengku sebagai "kengetan" adalah "kebangetan."
Bahkan, sebagian netizen lainnya yang mempertanyakan apakah Tengku sudah tidak punya kerjaan sehingga nyinyir terus di media sosial. Beberapa netizen lagi menyindir dengan meminta dia yang maju ke pemilu karena sudah memenuhi semua syarat, baik bahasa maupun ketampanan. Tengku tak lagi menanggapi mereka.
Cerita tentang foto Anies
Pada 2 November 2018, Anies menceritakan kegiatannya di Buenos Aires.
Salah satu kegiatan, dia melihat beberapa perubahan lalu lintas kendaraan dan tata kota setempat, didampingi Pablo dan Carlos. Dua direktur ini, awalnya berprofesi sebagai arsitek, kini tanggung jawab mereka adalah penataan wilayah pusat kota.
"Kami berjalan menyusuri berbagai kawasan di seputar pusat kota sambil bertukar pikiran. Hampir dua jam kami berkeliling. Dalam urusan lalu lintas, ada beberapa kemiripan masalah dan perilaku antara warga Jakarta dan Buenos Aires. Kaitannya dengan perubahan dari transportasi pribadi ke transportasi umum. Mereka juga sedang giat mengembangkan integrasi lalu lintas dengan BRT," kata Anies.
Perjalanan melihat kawasan pusat kota hari itu sebagai hasil obrolan dengan Wali Kota Larreta yang kini memimpin Buenos Aires.
Pertemuan dengan Larreta hari itu merupakan perjumpaan pertama Anies.
"Tapi kami ngobrol seperti kenalan lama. Bukan basa-basi, tapi tukar pikiran yang menyenangkan. Begitu juga dengan para direkturnya, bahkan ternyata Pablo dan saya pernah bersama saat kuliah di University of Maryland. Dunia memang kecil..." katanya.
Berita Terkait
-
Banjir Kritikan soal PSBB, Anies Baswedan: Lebih Seru Kalau Dikeroyok
-
Kritik PSBB Total, Hotman Paris Beberkan Isi Pesan WA Anies Baswedan
-
Ruhut Sitompul Heran Masih Ada yang Jagokan Anies Baswedan Jadi Capres 2024
-
Ferdinand Demokrat: yang Perlu Direm Darurat itu Anies Baswedan
-
PSI Dituding Hanya Kritik Anies Baswedan, Tsamara Amany Beri Pembelaan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'