Suara.com - Di masa-masa pandemi Covid-19, segala sesuatu termasuk hal-hal aneh, bisa saja terjadi. Orang-orang dipaksa menggunakan teknologi untuk menjaga jarak sosial.
Menyadur Channel News Asia (CNA), Minggu (27/9/2020), Thailand telah memanfaatkan kebiasaan baru terkait penggunaan teknologi di era pandemi virus Corona.
Bagi masyarakat yang bosan melakukan video call bersama keluarga dan teman-teman, Thailand menawarkan jasa 'ngobrol' bersama gajah via aplikasi Zoom.
Terobosan itu diinisiasi The Human Elephant Learning Programs Foundation (H-ELP), bermitra dengan Golden Triangle Asian Elephant Foundation (GTAEF).
Layanan video call bareng gajah ini diluncurkan secara global dengan harapan uang yang terkumpul bisa digunakan untuk mendanai perawatan gajah dan habitatnya di Thailand.
Jasa video call bersama gajah Thailand ini dipatok 75 dolar AS atau sekitar Rp1,1 juta per sepuluh menit.
Sementara dengan 145 dolar AS, penelepon akan dapat bonus dua menit lebih lama plus sesi tanya jawab selama tiga menit dengan pakar gajah dar GTAEF.
Selama video call Zoom, peserta secara virtual dapat berpartisipasi dalam pengalaman gajah yang unik dan sekali seumur hidup, termasuk pengalaman khas Walking With Giants dari resor yang memberikan cara optimal untuk mengenal gajah.
Semua dana yang terkumpul akan dibagikan oleh H-ELP dan GTAEF untuk merawat gajah.
Baca Juga: Dokter Spanyol Sebut Benjolan di Lidah Bisa Jadi Tanda Infeksi Covid-19
Inisiatif penggalangan dana Zoom mengikuti keberhasilan streaming langsung gajah dua kali sehari GTAEF yang sedang berjalan-jalan di hutan dan mandi lumpur di Sungai Mekong.
Livestream tersebut mengumpulkan lebih dari lima juta penonton sejak markasnya, Anantara Golden Triangle Elephant Camp & Resort di Thailand Utara, untuk sementara ditutup selama pandemi.
Pandemi dan penurunan pariwisata menyebabkan menyusutnya dana untuk perawatan gajah.
“Pengeringan dana untuk mendukung gajah peliharaan berarti ada risiko nyata banyak yang bisa kelaparan, atau bagian mereka berakhir di tempat lain di Asia untuk tujuan pengobatan,” kata Marlee Horobin, Ketua H-ELP.
“Ini adalah kesempatan bagi kami untuk mengumpulkan dana untuk mencegahnya.”
John Roberts, Group Director of Sustainability & Conservation Anantara, mengatakan bahwa hilangnya pariwisata yang hampir total di seluruh Thailand terus berdampak negatif pada gajah penangkaran yang berjumlah 3.800 ekor di negara itu.
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 di Kalbar Tambah 11 Orang, Salah Satunya Pejabat Daerah
-
Meski Hanya 1 Lapis, Masker Kain Jenis Ini Efektif Cegah Virus Corona
-
Dokter Tirta Yakin Covid-19 Ditunggangi Politik
-
Batuk-batuk Sepulang dari Jakarta, Warga Karimun Ternyata Positif Covid-19
-
Luar Biasa! Tingkat Kesembuhan Pasien Corona di Bali Capai 91,12 Persen
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis