Suara.com - Pencarian gadis berusia 12 tahun yang terkubur hidup-hidup gunungan sampah di Ahmedabad, India telah memasuki hari kelima, namun belum menemui titik terang.
Menyadur Channel News Asia, tim penyelamat pada Rabu (30/9/2020) masih belum menemukan Neha Vasava, yang hilang diantara tumpukan sampah setinggi puluhan meter, Sabtu lalu.
Upaya pencarian terus dilakukan dengan memilah-milah berton-ton sampah berbau menyengat di kawasan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) dengan luas 32 hektar itu.
Tim penyelamat menyebut kecil kemungkinan gadis itu masih hidup hingga saat ini.
"Kemungkinan dia masih hidup sangat kecil, tapi kami akan melanjutkan pencarian sampai kami menemukannya," ujar petugas pemadam kebakaran, Naitik Bhatt, Rabu (30/9).
Bhatt mengatakan enam eskavator telah dikerahkan. Namun pergerakannya sedikit terhambat lantaran sebelumnya hujan turun di kawasan itu.
"Beberapa jam setelah ia terkubur, ada hujan yang menyebabkan lebih banyak sampah jatuh runtuh.
Sebelumnya, wakil kepala tugas pemadam kebakaran, MP Mistry, mengatakan upaya penyelamatan Vasava cukup sulit, mengingat tidak mudah bagi orang untuk bernapas dengan baik di sekeliling berton-ton sampah.
Terlebih, ditambah dengan kehadiran kawanan anjing liar yang berkeliaran di TPA terbesar di Ahmedabad ini.
Baca Juga: Viral Lagi di Video Iklan, Karakter Nyinyir Bu Tejo Kembali Curi Perhatian
Neha Vasava tengah berada di puncak tumpukan sampah setinggi 25 hingga 30 meter ketika gunungan itu tiba-tiba runtuh.
Saat insiden ini terjadi pada Sabtu (26/9) sore, Vasava sedang bersama dengan seorang bocah laki-laki berusia enam tahun untuk mengais sampah.
"Anak laki-laki itu juga terkubur reruntuhan tapi karena kepalanya terlihat, penduduk setempat menyelamatkannya," kata Mistry.
TPA yang dikenal dengan nama Gunung Pirana dengan hampir 3.500 ton sampah baru setiap harinya, merupakan rumah bagi ratusan keluarga tak mampu yang tinggal di pondok-pondok tanpa aliran air dan sistem pembuangan limbah.
"Kami mendapatkan roti (makanan) dengan menjual sisa-sisa yang kami kumpulkan dari tempat pembuangan sampah," kata Mahesh, seorang pemulung di TPA Pirana.
Diperkirakan, empat juta orang India, banyak di antaranya yang anak-anak, bekerja dalam lingkungan kotor dan berbahaya sebagai pemulung, memilah-milah sampah untuk diambil logam atau bahan lain dan dijual.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
Terkini
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi 'Mengadu' ke Prabowo: Mohon Perlindungan