Suara.com - Pembicaraan Partai Kebangkitan Indonesia (PKI) kerap muncul di bulan September baik melalui media massa maupun media sosial. Bino Media Lab meriset persepsi generasi Z terhadap diskusi tersebut.
Bino Media Lab yang berada di bawah PT Binokular Media Utama melakukan riset dengan menggunakan mesin Socindex untuk melihat pandangan generasi Z terhadap PKI. Generasi Z ialah adalah kelompok manusia yang lahir 1995 hingga 2010.
"Kami menggunakan mesin Socindex yang dikembangkan Binokular Media Utama, untuk melihat bagaimana Generasi Z membicarakan PKI dan komunisme," kata peneliti Bino Media Lab, Arlian Buana dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (30/9/2020).
Cara untuk melihat persepsi itu, tim Bino Media Lab memindai percapakan tentang PKI di akun-akun menfess atau mention confess di mana user mengirimkan pesan secara anonim melalui direct message akun tersebut dan kemudian akun menfess mempublikasikannya.
"User dan follower akun-akun menfess tersebut sebagian besar adalah Generasi Z. Untuk memulai percakapan, mereka memang anonim, namun di dalam interaksi mengenai topik yang dilontarkan sender, mereka menanggapi dengan akun sendiri," ujarnya.
Arlian menjelaskan dibandingkan dengan percakapan konvensional di Twitter, percakapan di akun-akun menfess lebih mewakili Generasi Z.
Hasilnya, Generasi Z gemar mencuitkan candaan-candaan perihal stigma dan simbol yang erat kaitannya dengan PKI atau komunisme.
Percakapan Generasi Z terhadap PKI dan komunisme terdiri dari candaan sebanyak 38 persen, ketakutan 9 persen, ketidaksukaan 18 persen, dukungan 27 persen dan persetujuan 13 persen.
"Ada polarisasi pandangan Generasi Z, dengan mereka yang memiliki sentimen positif terhadap PKI dan komunisme lebih tinggi daripada mereka yang sentimen negatif," tuturnya.
Baca Juga: Pengasuh Ade Irma: Saya Saksikan saat Keluarga Jenderal Nasution Dibunuh
Selain itu, Bino Media Lab juga bertanya soal kepercayaan Generasi Z soal kebangkitan PKI. 97 persen dari percakapan tersebut tidak percaya PKI akan bangkit lagi, sedangkan hanya 3 persen yang percaya.
Kemudian, Generasi Z memperoleh pengetahuan soal PKI dan komunisme dari berbagai media.
"Referensi yang mereka pakai dalam percakapan mereka tentang PKI, 21 persen dari media dan 14 persen dari film, paling banyak mereka mengutip informasi tentang PKI dari media sosial, sebesar 46 persen dan dari materi pelajaran sejarah 21 persen, hanya 8 persen yang menyebut buku," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri