Suara.com - Satu persatu fakta tentang Satrio Katon Nugroho (18) pelaku vandalisme di Musala Darussalam, Perum Villa Tangerang Elok, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang mulai terungkap.
Satrio ditangkap karena telah merobek dan mencorat-coret dengan tulisan 'Anti Islam' hingga 'Aku Kafir' dimusala tersebut .
Remaja yang diyakini ‘tersesat’ gegara menonton Youtube ini rupanya pernah menjalani pengobatan alternatif hingga dirukiah.
Hal itu, dilakukan orang tua pelaku lantaran kondisi Satrio tak kunjung membaik setelah kerap menonton sejumlah video di Youtube. Bahkan, dalam waktu tiga bulan terakhir, kondisinya malah semakin memburuk.
Diketahui, Satrio pernah dibawa untuk dirukiah oleh seorang pemuka agama lantaran tingkah lakunya sudah semakin tidak bisa dikontrol.
Bagaimana tidak, pada saat dirukiah, pemuda yang berencana melanjutkan pendidikan di bangku perkuliahan, ini malah meracau dan selalu bercerita tentang kemunculan Dajal.
Kapolres Tangerang Kota Kombes Ade Ary Syam mengaku masih menggali informasi terkait kondisi pelaku. Termasuk, memeriksa kondisi kejiwaannya melalui psikolog.
“Hingga saat ini tersangka masih kita lakukan pemeriksaan. Karena keterangannya juga terus berubah-ubah,” kata Ade seperti dikutip dari Bantenhits.com--media jaringan Suara.com, Kamis (1/10/2020).
Selain pernah dibawa ke orang pintar, Satrio juga pernah menjalani pengobatan alternatif karena tingkahnya tersebut.
Baca Juga: Polisi Didesak Usut Dugaan Rencana Provokasi Besar di Balik Aksi Saya Kafir
Bahkan, salah satu hal mengerikan yang pernah dilakukan Satrio, yaitu sempat mengancam untuk membunuh ibu kandungnya sendiri lantaran meyakini darah orang tuanya tersebut halal untuk dibunuh.
Informasi teranyar, pihak keluarga rencananya akan membawa Satrio ke pengobatan alternatif salah satu orang pintar di Jawa Timur, Ningsih Tinampi. Pihak keluarga meyakini, Ningsih bisa menyembuhkan Satrio setelah menyaksikan proses pengobatannya di televisi.
Terkait hal ini, Ade memastikan pihaknya akan meminta keterangan dari sejumlah saksi ahli. Di antaranya saksi ahli bahasa, MUI hingga dari psikolog.
“Beberapa saksi ahli nanti akan kita minta pendapatnya. Untuk informasi soal pengobatan, itu silakan konfirmasi langsung ke ibu pelaku,” ujar Ade.
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri