Suara.com - Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari bersejarah yang diperingati tiap 1 Oktober. Hari Kesaktian Pancasila diperingati sehari setelah peristiwa yang dikenal sebagai Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia 1965 (G30SPKI).
Momentum 1 Oktober dijadikan refleksi untuk mengenal kembali sejarah Pancasila sebagai pondasi kehidupan bernegara.
Komisaris Utama PT. Pertamina (persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Pancasila adalah pondasi dalam kehidupan bernegara, jika kehidupan bernegara dijalankan dengan dasar nilai-nilai Pancasila, maka bangsa Indonesia akan semakin maju dan berjaya.
"Pancasila adalah rumah kita semua. Selamat Hari Kesaktian Pancasila," kata Ahok.
Ucapan Ahok di Hari Kesaktian Pancasila mendapatkan banyak tanggapan dari netizen. Beberapa di antaranya menyinggung peluang Ahok maju ke bursa pemilu presiden dan wakil presiden pada pemilu yang akan datang serta reaksi kelompok kontra Ahok.
"Wah kalau nyapres entar gimana pak dengan kadrun-kadrun itu?" kata netizen yang kemudian ditanggapi netizen yang lain dengan pesan supaya tidak perlu mengejek siapapun demi menjaga keharmonisan sesama anak bangsa. "Hindari istilah-istilah meledek seperti "kadrun" ya, bro. Tidak baik. Kita boleh berbeda pandangan, tetapi jangan sampai secara tak langsung kita membuat tembok pemisah dengan mereka. Beda pandangan mesti kita sikapi dengan diskusi panjang lebar tanpa embel-embel sebutan-sebutan meledek."
Sejumlah netizen ikut mendukung Ahok maju ke bursa pemilu presiden dan wakil presiden, di antara netizen ada yang memasangkan dengan Ganjar Pranowo. "Semoga bapak jadi orang nomor 1 di 2024 nanti."
Beberapa netizen berharap Ahok tetap berada di gelanggang politik, memberantas para perampok uang negara, dan membawa Indonesia menjadi bangsa maju.
Nama Ahok hampir selalu masuk dalam survei untuk membaca peluang kandidat maju ke pemilu presiden dan wakil presiden. Namanya seringkali bersaing dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Berita Terkait
-
Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
-
Kasus Deddy Sitorus Dinilai Mirip Ahok: Video Tuai Polemik karena Sengaja Dipotong?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Kritik Pedas Rencana Utang Rp700 Triliun Pemerintah: Itu Namanya Gali Lubang Tutup Lubang!
-
Ungkit Anggaran Negara dari Pajak Rakyat, Sentilan Ahok ke DPR: Jangan Cuma Terima Gaji, tapi...
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Pemeriksaan Resbobb Soal Kasus Fitnah Azizah Salsha Mendadak Dihentikan, Pengacara Ungkap Alasan Ini
-
Moreno Soeprapto Gagal Jadi Menteri? Istana Buka Suara Soal Menpora dan Menko Polkam
-
Respons Wamensesneg soal Keputusan KPU Rahasiakan Dokumen Capres-Cawapres Termasuk Ijazah
-
Kemendagri Dorong Pemulihan Pasca-Aksi Unjuk Rasa dan Aktifkan Kembali Siskamling di Kota Malang
-
Anggaran Kemendagri Tahun Depan Tembus Rp7,8 Triliun, Naik 62 Persen
-
Demi Upah Rp200 Ribu, Dua Pria Nekat Simpan 53 Kg Ganja Aceh di Kontrakan Jakarta Timur
-
KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
-
Hasil Laboratorium Keluar, Anak Gajah Tari di Balai Tesso Nilo Mati Akibat Virus Mematikan
-
Tepis Isu Jadi Calon Kuat Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Justru Minta Dukungan
-
DPR Dibuat Pusing: Komisi II Tanya Menteri ATR, Jawabannya 'Itu Tugas KKP'