Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka penyelidikan baru terkait kasus dugaan korupsi di anak perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk, yakni PT. Pins Indonesia.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya baru saja memintai keterangan dari mantan Direktur Utama PT. Pins Indonesia, Slamet Riyadi.
"Benar, ada permintaan keterangan yang bersangkutan (Slamet Riyadi) terkait kegiatan penyelidikan oleh KPK anak usaha PT. Telkom," kata Ali Fikri dikonfirmasi, Kamis (1/10/2020).
Hingga saat ini Ali belum dapat menyampaikan dugaan korupsi apa yang tengah ditelisik KPK.
"Karena, masih proses penyelidikan, kami belum bisa menyampaikan lebih lanjut mengenai kegiatan dimaksud," ucap Ali.
Ali menuturkan, jika nantinya ada perkembangan lebih lanjut pihaknya akan memberikan informasi terkait kegiatan penyidik KPK.
"Perkembangannya nanti kami akan informasikan lebih lanjut," kata Ali.
Sementara usai diperiksa KPK Slamet Riyadi enggan menyampaikan apa yang tengah ditelisik oleh penyidik antirasuah.
"Baru pertama kali jadi enggak tahu," singkat Slamet.
Baca Juga: Jaksa KPK Tuntut Mantan Bupati Bengkalis Amril Mukminin 6 Tahun Penjara
Diketahui, PT Pins sebagai anak perusahaan PT Telkom yang bergerak dibidang perdagangan Customer Premises Equipment atau (CPE).
Berita Terkait
-
Potong Hukuman Anas Urbaningrum, KPK Sebut MA Tidak Satu Visi
-
Jaksa KPK Tuntut Mantan Bupati Bengkalis Amril Mukminin 6 Tahun Penjara
-
Pegawai KPK Pamit Lagi, "Dari Luar Tetap Menjaga KPK"
-
Pegawai KPK Pamit Lagi, Febri Diansyah: Ia Tak Peduli Label Pejuang
-
Koruptor Dapat Diskon Hukuman , ICW minta KPK Awasi Persidangan Tingkat PK
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045