Suara.com - Setelah Febri Diansyah, giliran Indra Mantong, salah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang resmi mengundurkan diri.
Indra resmi tak lagi menjadi pegawai struktural lembaga antirasuah itu per hari ini, Kamis (1/10/2020). Adapun jabatan terakhir Indra adalah sebagai tim Biro Hukum KPK.
Mundurnya Indra sebagai pegawai KPK terkuak dari unggahan Instagram pribadi Febri Diansyah. Dia juga mengunggah foto saat bersama dengan Indra.
"Suatu hari setelah jam kerja usai. Namanya Indra Mantong. Sudah 14 tahun lebih di KPK. Dengan segala jerih dan riang ia menata satu persatu, lapis demi lapis argumentasi hukum untuk menjawab segala "serangan" hukum ke KPK," kata Febri lewat unggahan di Instagram pribadinya.
Dalam unggahan foto itu, Febri juga menceritakan detik-detik saat rekan rekannya itu pamit dari KPK. Febri mengatakan pengunduran diri itu disampaikan Indra saat usai jam kerja.
"Saat kami ketemu usai jam kerja beberapa hari lalu, ia bilang begini, saya duluan ya, 1 Oktober 2020 nanti adalah hari terakhir saya di KPK. Kami juga bicara tentang apa yang bisa dilakukan dari luar sana nanti untuk tetap menjaga KPK," ucap Febri.
"Oh ya, ternyata ia juga tak peduli dengan label "pejuang" yang kadang dianggap penting bagi sebagian orang tersebut."
Hari ini pun Febri mengaku juga mengirimkan pesan kepada Indra melalui surat elektronik. Febri mengaku dirinya juga tidak lagi menjadi pegawai KPK pada 18 Oktober 2020 nanti.
Berikut pesan lengkap Febri kepada Indra;
Baca Juga: Febri Mundur dari KPK Gara-gara Firli Bahuri Langgar Etik?
Bang Indra yang baik,
Terima kasih atas begitu banyak kontribusi dan sikap yang klir selama bekerja di KPK. Saya yakin, kita semua mencintai KPK dengan segala pilihan, konsekuensi, ataupun pahit dan manis yang kita teguk setiap hari selama disini.
Tetaplah rendah hati dan dapat memberikan manfaat pada banyak orang. Seluruh jabatan atau posisi yang dipercayakan bukan segala-galanya, itu hanya alat dan cara untuk bisa berbuat sebaik-baiknya..
Salam hormat saya,
Febri Diansyah
Selamat Berjuang di Pertempuran lain.. di Gelanggang lain.
Berita Terkait
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Babak Baru Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, Febri Diansyah Tantang KPK Bidik 'Ikan Kakap'
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Bayinya Terpaksa Putus ASI!
-
KPK Pastikan Pegawainya, Istri Tersangka Kasus Pemerasan K3, Tidak Terlibat
-
Dakwaan Satu Gugur, Dakwaan Lain Dipertanyakan: Tim Hasto Beberkan 9 Poin Kritik
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD