Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain kembali merespons pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purn Moeldoko terkait Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Kali ini, Tengku Zulkarnain mengatakan apabila stabilitas politik tidak ingin diganggu, maka buat partai tunggal saja seperti layaknya Korea Utara.
Pasalnya, menurut Tengku Zulkarnain stabilitas politik memiliki pemaknaan yang berbeda dengan stabilitas pada bidang lainnya. Dalam hal ini, ia menyinggung soal stabilitas keamanan, keuangan, dan ekonomi.
"Kalau stabilitas keamanan dijaga agar tidak terganggu itu bagus. Stabilitas keuangan agar stabil itu bagus. Stabilitas ekonomi dijagar agar stabil itu bagus," ujarnya, Jumat (2/9/2020).
Dalam cuitan jejaring Twitternya, Tengku Zul menambahkan bahwa stabilitas politik jelas berbeda. Sebab, dalam politik sudah biasa ada kritik, saran, maupun oposisi.
Menurut Wasekjend MUI ini, apabila stabilitas politik mau dijaga, baiknya meniru gaya Korea Utara Saja. Sebab disana hanya ada satu partai saja dan menguasai negara sepenuhnya.
"Lha kalau stabilitas politik? Biasa saja jika ada kritik, saran, atau oposisi. Tidak mau?" tukas Tengku.
"Buat Partai Tunggal saja kaya Korut," imbuhnya.
Dalam waktu singkat, cuitan Tengku Zulkarnain sontak mendapat berbagai reaksi dari warganet. Beberapa dari mereka pro akan stabilitas politik yang seharusnya tidak selalu dijaga. Namun, segelintir dari mereka tidak sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Tengku Zulkarnain.
Baca Juga: Gatot Merasa Dicopot, Moeldoko: Belum Tentu Sesuai yang dipikirkan Pimpinan
Untuk diketahui, sebelum ini Moeldoko telah memberi peringatan KAMI agar menjaga stabilitas politik Indonesia.
Dilansir dari Antara, Moeldoko mengatakan ihwal adanya sejumlah gagasan KAMI membuat suhu politik memanas.
Lebih jauh lagi, Moeldoko mengungkapkan bahwa tidak ada larangan akan adanya KAMI. Namun, apabila arahnya telah memaksakan kepentingan, maka akan ada perhitungan.
"Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan, silakan saja, tidak ada yang melarang. Kalau gagasannya bagus, kita ambil. Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," ujar Moeldoko dalam catatan wawancara refleksi Hari Kesakitan Pancasila yang diterima di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Moeldoko menekankan, sepanjang gagasan KAMI hanya bagian dari demokrasi, maka hal tersebut dibolehkan. Namun, ia mengingatkan agar gagasan yang dicetuskan tidak berupaya menggangu stabilitas politik nasional.
"Jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada risikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI