Suara.com - Polisi dan demonstran terlibat bentrok dalam unjuk rasa atas hasil pemilihan parlemen yang digelar di ibu kota Kirgizstan, Bishek, menyebabkan setidaknya 120 orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Menyadur Channel News Asia, Selasa (6/10/2020), para pendukung oposisi turun ke jalan, menyerukan agar Presiden pro-Rusia Sooronay Jeenbekov mundur.
Seruan itu muncul usai setidaknya 10 partai politik pada Minggu (4/10) menyerukan pemilihan ulang merespon meluasnya klaim pembelian suara.
Sekitar 5.000 orang berkumpul di alun-alun utama Ala-Too pada Senin (5/10) pagi, menuding adanya pelanggaran besar-besaraan dibalik hasil pemilihan perlemen kali ini.
Polisi menggunakan meriam air, granat kejut, dan gas air mata untuk memukul mundur sejumlah pengunjuk rasa yang berupaya menerobos gerbang gedung pemerintahan.
Kelompok demonstran dan polisi bentrok hingga larut malam di ruas-ruas jalan dekat alun-alun.
Kementerian Kesehatan Kirgizstan dalam sebuah pernyataan mengatakan 120 orang terluka dalam bentrokan itu, sekitar setengahnya adalah anggota kepolisian.
Beberapa dalam kondisi kritis. Kementerian menekankan sejauh ini tidak ada korban jiwa.
"Presiden berjanji untuk mengawasi pemilu yang jujur. Dia tidak menepati janjinya," kata salah satu kandidat oposisi, Ryskeldi Mombekov, kepada para pengunjuk rasa, menyerukan para pejabat pemilu untuk membatalkan pemungutan suara dalam 24 jam ke depan.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona Picu OCD, Kenali 5 Jenis yang Paling Umum
Kantor Jeenbekov menyebut presiden akan menggelar pertemuan dengan para pemimpin 16 partai pada Selasa (6/10), sebagai upaya untuk meredakan ketegangan.
Penghitungan awal menunjukkan dua partai pro-kepresidenan, Birimdik dan Mekenim Kyrgyzstan, yang keduanya mendukung integrasi yang lebih dalam dengan Moskow, sama-sama mendapatkan sekitar setengah suara.
Birimdik berisi adik presiden, Asylbek Jeenbekov, sementara Mekenim Kyrgyzstan dipandang oleh para kritikus sebagai kendaraan untuk kepentingan klan yang kuat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian