Suara.com - Massa yang menyerang dan merusak Kantor DPRD Kota Jambi, Rabu (7/10/2020) pukul 11.00 WIB diperkirakan masih berusia pelajar SMA.
"Beberapa diantara mereka menggunakan celana warna abu-abu, mereka masih anak usia SMA," kata salah seorang pegawai di Kantor DPRD Kota Jambi.
Hal itu dibenarkan oleh beberapa saksi mata lainnya yang ada di lokasi kejadian saat berlangsungnya aksi pelemparan yang mengakibatkan rusak dan hancurnya pintu dan sejumlah kaca jendela di kantor DPRD Kota Jambi itu.
"Ya mereka seusia SMA, mungkin mereka para pelajar yang sedang pada libur," kata salah satu wanita pedagang makanan seperti dilaporkan Antara.
Warga mengaku kaget, suasana di Jalan Zainir Havis Kota Jambi yang biasanya sepi, pada siang itu mendadak menjadi ramai dan bising suara knalpot sepeda motor.
Beberapa warga yang sedang mengurus asuransi ke BPJS Kesehatan Jambi di depan Kantor DPRD Kota Jambi itu juga mengaku sempat panik dan memilih masuk ke dalam gerbang BPJS Kesehatan.
"Takut sekali, saya pasrah mobil saya di pinggir jalan, tapi Alhamdulillah mereka tidak merusak mobil-mobil. Mereka hanya masuk dan melempari kantor DPRD saja," kata Nur, saksi lain.
Selain melakukan pelemparan, massa yang didominasi usia remaja tersebut juga hanya melakukan pelemparan ke kantor DPRD Kota Jambi. Kendati mereka sempat menghentikan kendaraan namun mereka tidak melakukan hal anarkis di luar areal gedung wakil rakyat itu.
"Mereka tidak mengganggu warga yang ada di lokasi, termasuk para pedagang juga tak diusik. Hanya sempat panik saja," kata Nur.
Baca Juga: Gedung DPRD Jambi Dirusak Ratusan Pelajar, Polisi: Kami Kecolongan
Polisi sebelumnya telah menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam aksi perusakan kantor DPRD Jambi.
"Sudah tujuh orang kita amankan," kata Karo Ops Polda Jambi, Kombes Imam S seperti dikutip dari Metrojambi.com--media jejaring Suara.com.
Menurutnya, pihaknya juga masih terus mendalami peristiwa tersebut dengan mengecek CCTV di sekitar lokasi kejadian serta video yang merekam.
"Akan kita telusuri pelat kendaraan yang mereka pakai," kata Imam.
Dia mengakui aparat kepolisian kecolongan karena sedang terkonsentrasi pengamanan aksi demo mahasiswa tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Ya, kita kecolongan, karena konsentrasi pengamanan di provinsi dan patroli. Mungkin kelengahan disini dimanfaatkan mereka," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Profil Ainul Yakin: Komisaris Transjakarta dan Ahli Menag yang Ancam 'Gorok Leher' Pengkritik Ulama
-
Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, ICJR: KUHAP Lemah, Kriminalisasi Makin Ganas!
-
Dokter Tifa Kuliti Gaya Pidato Rektor UGM di Depan Jokowi: Terlalu Genit, Ganjen, Tak Berwibawa!
-
KPK Bidik Rekan Hergun, Diduga Ikut Kecipratan Duit Panas Korupsi CSR BI-OJK, Siapa Dia?
-
Bau Busuk Ungkap ke Temuan Mengerikan di Bekasi: Kerangka Bayi Terkubur Berselimut Sweater!
-
Strategi Pemuda Mengubah Indonesia, Masuk Partai atau Pendidikan?
-
Tega Banget! Pria di Jagakarsa Maling di Rumah Tetangga, Begini Ending-nya usai Kain Sprei Copot
-
Serahkan Rp13,2 Triliun Uang Sitaan Kasus CPO, Komisi III Dorong Kejagung Buru Aset Koruptor Lain
-
Mengapa Aktivis Desak Jepang dan Korea Hentikan Impor Wood Pellet dari Indonesia?
-
Belajar dari Covid-19, Menkes Tegaskan Keterlibatan TNI Penting Dalam Penanganan Penyakit Menular