Suara.com - Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar membenarkan ada upaya peretasan terhadap website resmi www.dpr.go.id. Upaya itu bahkan mulai meningkat intensitasnya pada Rabu (7/10/2020) malam.
Kekinian, DPR sudah bekerja sama dengan Telkom hingga Bareskrim Polri untuk menghalau upaya serangan untuk meretas website DPR.
"Tadi malam memang ininya sangat banyak sekali ya. Jadi upaya itu ada, upaya untuk melakukan hack ada. Indikasi itu (hack) ada. Itu sangat jelas," kata Indra di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Sementara itu, Fariza Emra selaku pranata komputer di DPR mengatakan bahwa serangan terhadap website resmi sudah terjadi sejak Senin (5/10) di mana pada hari itu DPR mengesahkan RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang.
"Sebenarnya kalau mau jujurnya transparansinya hampir semua website kita diserang. Tapi yang paling tinggi itu website utama DPR yang www.dpr.go
id," kata Fariza.
Fariza mengatakan ada upaya pengambilan informasi melalui peretasan website resmi DPR. Dampaknya, website DPR tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
"Jadi sedikit yang saya sampaikan imbas dari kejadian ini sistem ternyata website utama kita website DPR itu upaya-upaya untuk kalau istilah teknisnya mungkin kita sebut di-DOS. Jadi membanjiri traffic kita supaya website itu tidak bisa berfungsi. Jadi ada orang yang mau membuka informasi di website itu terganggu lah dan itu kejadiannya setelah, jadi setelah ditetapkan itu, setelah ditetapkan itu," tuturnya.
Viral Website DPR Diserang
Beredar video yang menunjukkan bahwa situs resmi DPR RI terkena serangan siber dengan mengubah nama Dewan Perwakilan Rakyat menjadi 'Dewan Penghianat Rakyat'.
Baca Juga: Curi Perhatian di Aksi Omnibus Law, Waria Ini Sebut Lebih Suci dari DPR
Seorang pengguna TikTok membagikannya ke sosial media dengan menunjukkan tampilan website resmi yang beralamatkan di dpr.go.id itu.
Dalam video yang ia tunjukkan, terlihat nama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia diubah menjadi 'Dewan Penghianat Rakyat Republik Indonesia'.
"Ini siapa yang ngubah cuy?" tanya si pengguna TikTok saat mengunggah video itu pada Kamis (6/10/2020) dini hari.
Dari pantauan Suara.com, ketika berita ini ditulis, situs dpr.go.id mengalami kendala akses.
Website hanya menunjukkan layar putih dengan pemberitahuan bahwa ada kesalahan saat mengakses website tersebut.
Berita Terkait
-
Hari Ini Istana Mau Dikepung Demonstran, Jokowi ke Kalimantan Tengah
-
Analis: Saya Pikir, There Is No Way Jokowi akan Batalkan UU Ciptaker
-
Tak Ikut Demo Tolak UU Ciptaker, Buruh KSPI Pilih Mogok Nasional
-
Tolak UU Ciptaker, Massa Buruh Mulai Berdatangan ke Gedung DPR
-
Ribuan Tentara dan Polisi Bersiap 'Sambut' Demo Buruh Tolak UU Cipta Kerja
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui