Suara.com - Ben Simpson, remaja 15 tahun asal Swansea, Wales, akhirnya berhasil sembul dari penyakit gangguan makan yang disebut Avoidant Restrictive Food Intake Disorder (ARFID).
Sebelum dinyatakan sembuh, Simpson dilaporkan ibunya, Wendy Hughes, hanya mengkonsumsi sosis sepanjang hidupnya tanpa mencicipi makanan lain termasuk karbohidrat seperti nasi atau gandum.
Menyadur New York Post, Kamis (8/10/2020), Simpson berhasil disembuhkan dari ARFID setelah mengikuti sesi hipnoterapi vai daring dengan hipnoterapis profefsional, David Kilmurry.
"Sebagai seorang anak, dia hanya makan-makanan ringan. Saat menghadiri pesta, dia hnaya duduk di sana, menangis, atau menolak pergi ke tempat makan," kenang sang ibu, Wendy Hughes.
"Jika kita pergi ke rumah teman dia tidak akan makan apa-apa," tambahnya.
Sebelum perawatan Kilmurry, Simpson menghabiskan hingga empat atau lima sosis setiap kali makan. Hughes harus menghabiskan sekitar 75 dolar perbulan hanya untuk membeli sosis dengan merek "Bangers".
“Saya bosan membelinya. Sementara itu, kesehatannya mungkin menurun, yang ditunjukkan dengan seringnya mengeluh bahwa dia lelah," kat Hughes.
Ketika seorang teman keluarga menyarankan agar bocah itu dihipnotis, Hughes memutuskan untuk menghubungi Kilmurry, yang dia temukan melalui Facebook.
Jarak di antara mereka membuat sesi tatap muka sulit dilakukan. Sesi hipnoterapi pun berlangsung lewat pangggilan video.
Baca Juga: Nations League: Gol Neco Williams Bawa Wales Menang Dramatis Atas Bulgaria
“Fobianya ekstrim. Sangat sulit meyakinkannya untuk duduk di depan layar," kata Kilmurry.
Kilmurry mengatakan dia menggunakan teknik "subliminal wording" dan "neurological seed drop" untuk menciptakan asosiasi emosional yang positif dengan makanan baru.
Hal itu disebutnya dapat "membuka pikiran" untuk mencoba makanan baru sehingga gagasan tentang rasa baru akan terasa "menarik", dan mengurangi kecemasan akan rasa yang berpotensi "menjijikkan".
"Sekarang, jika saya memberinya sesuatu, dia akan memasukkannya langsung ke mulutnya," kata Hughes.
Simpson dinyatakan sembuh dari ARFID setelah berani mencicipi ikan, yang disebut Kilmurry kerap membuat para penderita gangguan makanan muntah bahkan hanya dengan memikirkannya.
Sebagai pertunjukkan sekaligus cara meyakinkan Simpson, Kilmurry melakukan "atraksi" dengan merekam dirinya saat memakan cabai Bird’s Eye--lada yang beberapa kali lebih pedas daripada habañero.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye