Suara.com - Kepolisian Prancis menangkap 61 orang yang dicurigai terlibat dalam jaringan pornografi anak, termasuk setidaknya tiga orang yang memerkosa anak-anak di depan kamera.
Menyadur The Associated Press., puluhan tersangka bekerja sebagai guru, pemimpin agama dan pejabat balai kota, menurut Eric Bérot, kepala badan polisi Prancis yang mengawasi operasi tersebut.
Puluhan tersangka tersebut ditangkap dalam operasi terkoordinasi di 30 wilayah Prancis antara Senin hingga Kamis.
Tersangka tersebut ditangkap berdasarkan penyelidikan berbulan-bulan atas pornografi anak yang dibagikan di jaringan peer-to-peer online, kata Berot kepada The Associated Press.
Penyelidik Prancis yang mengkhususkan diri dalam kejahatan online melihat pertukaran file pornografi anak menggunakan perangkat lunak dari perusahaan nirlaba AS, Child Rescue Coalition.
Polisi Prancis menyita ratusan hard drive, komputer, tablet, dan USB dari operasi tersebut. Menurut Berot, penyelidik masih memilah-milah gambar dan data.
Berot mengatakan, di antara tersangka adalah seorang guru olahraga yang 'mengintip' anak-anak di ruang loker dan seorang ilmuwan komputer yang mengaku kepada penyelidik bahwa dia memerkosa putrinya sejak dia berusia sembilan tahun.
Di rumah tersangka, polisi menemukan lebih dari 110.000 gambar dan 2.000 video. Tiga tersangka lain menurutnya juga terlihat di sebuah video pemerkosaan anak-anak.
"Penangkapan ini mencakup semua orang, semua perdagangan, semua kelas sosial, dari pedagang hingga manajer, dari kerah putih hingga kerah biru, dari segala usia, dari 28 hingga 75 tahun, dari semua situasi keluarga, lajang, mereka yang berpasangan, dengan atau tanpa anak," jelas Bérot.
Baca Juga: Bidik Podium di Le Mans, Valentino Rossi Berharap pada Cuaca
Sebanyak 60 tersangka adalah pria, dan satu adalah wanita yang dituduh menonton video bersama pasangannya.
Dari 61 orang yang ditangkap, 13 memiliki catatan kriminal tentang pelanggaran seksual. Sekitar 60 jaksa sekarang sedang menyelidiki setiap kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target