Suara.com - Kasus-kasus anak ditengarai melonjak di tengah-tengah pandemi, sehingga perlu penguatan dalam pelayanan dan perangasuhan. Mereka harus terlindungi dan mendapatkan hak-haknya dalam hal pengasuhan dan perlindungan yang baik
Demikian dikatakan Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial (Kemensos), Eka Kanya Santi, menanggapi instruksi Meteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara, untuk hadir memberikan pelayanan optimal kepada anak-anak, khususnya kepada mereka yang terdampak Covid-19.
"Bapak Menteri Sosial, Juliari P Batubara selalu berpesan, agar semua anak terlindungi dan harus mendapatkan hak-haknya terkait pengasuhan dan perlindungan yang baik," katanya, Jakarta, Senin (12/10/2020).
Kemensos mencatat, dalam tiga bulan terakhir, kasus-kasus anak meningkat tajam, terutama kasus Anak yang berhadapan dengan hukum. Sebanyak 3.555 kasus pada Juni, lalu bertambah menjadi 4.928 kasus pada Juli, dan 5.364 kasus pada Agustus yang direspons oleh Sakti Peksos.
Selain itu, kasus yang juga cukup tinggi adalah anak korban kejahatan seksual, anak korban perlakuan salah dan penelantaran.
Kasus anak korban kejahatan seksual yang direspons Sakti Peksos pada Juni sebanyak 1.433, melonjak menjadi 2.214 kasus pada Juli, dan Agustus sebanyak 2.489 kasus.
Kasus anak korban perlakuan salah dan penelantaran sebanyak 766 kasus pada Juni, naik 1.116 kasus pada Juli dan Agustus bertambah menjadi 1.247 kasus.
Adapun dari 17 jenis kasus anak yang direspons Sakti Peksos pada Juni-Agustus 2020, total tercatat 8.259 kasus pada Juni, meningkat 11.797 kasus pada Juli dan Agustus menjadi 12.855 kasus.
"Sebetulnya, kami belum melakukan riset khusus, apakah peningkatan kasus itu karena pandemi atau tidak, tetapi kita bisa lihat bahwa angkanya lumayan naik tajam dalam tujuh bulan pandemi ini dibanding tahun lalu," ujar dia.
Baca Juga: DPR Minta Kemensos Beri Alat Bantu bagi Para Lansia Terlantar
Menurut Eka, pandemi tidak hanya berdampak pada aspek fisik tapi juga kejiwaan, baik bagi orang tua maupun anak-anak.
Dari sisi anak, pandemi bisa berdampak pada aspek pengasuhan anak, terutama ketika orangtua terpapar Covid-19 dan harus menjalani isolasi, atau bahkan meninggal.
"Ada sekitar 800-an anak yang mengalami kesulitan dalam pengasuhan, karena orangtua diisolasi, tidak ada yang mengurus atau bahkan meninggal akibat Covid-19," kata Eka.
Upaya yang dilakukan adalah dengan menurunkan langsung Sakti Peksos untuk merespons kasus secara cepat dan melakukan pendampingan kepada anak termasuk keluarga, hingga memberikan dukungan kepada orang tua terkait pengasuhan anak.
Sejauh ini, Kemensos dengan dukungan Presiden Joko Widodo dan Kementerian Keuangan telah berupaya memberikan perlindungan sosial yang terus diperkuat lewat jaring pengaman sosial.
Program Asistensi Rehabilitasi Sosial yang diberikan, menurut Eka, tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus ada keterpaduan dengan program-program lain seperti program perlindungan sosial.
Berita Terkait
-
Soal Kinerja Kemensos, Begini Kata Jurnalis Senior Andy F. Noya
-
Kepala BP3S Instruksikan Penegakan Protokol Kesehatan di BBPPKS Banjarmasin
-
Kemensos Salurkan 2000 Paket Sembako untuk Panti Asuhan di Surakarta
-
Bioskop di Bandung Sudah Kantongi Izin Beroperasi
-
Waduh! Klaster Covid-19 Terjadi di Asrama Militer Solo
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!