Suara.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menyayangkan jika para demonstran yang menolak Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law Cipta Kerja tidak menerapkan protokol kesehatan, yakni tidak menghindari kerumuanan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Hal disampaikan Doni menyusul sejumlah demonstran yang dinyatakan reaktif Corona berdasarkan hasil rapid test.
"Klaster demo sekali lagi kami sangat prihatin, apabila upaya-upaya untuk menghindari kerumunan tidak dilakukan secara serius," ujar Doni saat jumpa pers secara virtual, Senin (12/10/2020).
Kepala BNPB itu menuturkan Covid-19 ditularkan bukan dari hewan seperti flu babi dan flu burung. Namun penularan Covid-19 dari manusia ke manusia lainnya bahkan kata Doni penularan bisa terjadi saat berada di ruang publik.
"Karena Covid ini ditularkan bukan oleh hewan seperti flu babi dan flu burung tetapi oleh manusia. Dan yang menularkan kepada manusia lainnya bukanlah orang yang jauh tetapi orang terdekat kita. Keluarga kita, teman sekerja, dan orang-orang yang dekat dengan kita terutama pada saat kita berada di ruang publik," ucap dia.
Karena itu, Doni mengimbau kepada semua pihak untuk serius memberikan perlindungan maksimal kepada seluruh komponen masyarakat. Hal tersebut untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 agar tidak terus bertambah.
"Oleh karenanya satgas mengimbau kepada semua pihak untuk betul-betul memberikan perlindungan maksimal kepada seluruh komponen masyarakat sehingga tak terjadi penambahan kasus," katanya.
Untuk diketahui, sebanyak 30 demonstran yang mengikuti unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja terkonfirmasi reaktif dari hasil rapid test dan sedang menjalani karantina di Wisma Pademangan.
Baca Juga: Update Corona RI 12 Oktober: Pasien Positif Tembus 3.267, Sembuh 3.492
Berita Terkait
-
Ada Demo Tolak Omnibus Law dan Kawal Putusan UU Pilkada di MK, Ribuan Aparat Dikerahkan di Dekat Istana
-
RSDC Wisma Atlet Kemayoran Resmi Ditutup Hari Ini, Nakes dan Relawan Purna Tugas
-
Beredar Draf Omnibus Law Bidang Kesehatan hingga Diprotes IDI dkk, Fraksi PDIP: Kami Gak Tahu Ulah Siapa
-
Satgas Covid-19: Subvarian XBB Merebak, Prokes Liburan Akhir Tahun Harus Diperketat
-
Pandemi Covid-19 Terkendali, PB IDI Wanti-wanti Masyarakat: Jangan Terlalu Euforia
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Rampung
-
Ngaku Pendukung Jokowi, Peserta Ini Disoraki di Tengah Diskusi Demokrasi
-
Viral Pria Unboxing Gas Elpiji 3 Kg, Sebut Dioplos Air Padahal Ini Fakta Ilmiahnya
-
Berhasil Identifikasi, 17 Jasad Santri Tragedi Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
-
Lewat Modul P5, Literasi Jaminan Sosial Dinilai Bisa Ditanamkan Sejak Dini
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global