Suara.com - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mencurigai spanduk bertuliskan "KAMI Terbukti MENUNGGANGI AKSI DEMO BURUH & PELAJAR" yang terpasang di sepanjang Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2020) berasal dari ring satu kantor Istana Kepresidenan.
Menanggapi hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian menilai kecurigaan KAMI tidak masuk logika.
Dia menganggap tidak bisa disimpulkan spanduk tersebut dibuat pihak Istana karena lokasinya berada di dekat kantor Presiden Joko Widodo.
"Jadi tidak bisa itu logikanya terbalik, logikanya bermasalah. Tidak bisa kemudian disimpulkan serta merta karena spanduknya yang dekat Istana yang buat Istana," ujar Donny saat dihubungi Suara.com, Selasa (13/10/2020).
Ia pun mengibaratkan spanduk larangan makan bakso di dekat tukang bakso dibuat oleh tukang bakso. Begitu juga spanduk tersebut yang berada di dekat Istana, tidak bisa disimpulkan dibuat oleh pihak Istana.
"Tidak bisa kemudian spanduk dekat Istana yang buat Istana. Kayak ada misalnya spanduk dilarang makan bakso, dekat tukang bakso, yang buat tukang bakso? Kan enggak mungkin, ya kan," ucap dia.
Donny mempertanyakan pihak Istana mana yang membuat spanduk tersebut.
"Istana yang mana dan buat apa, buat apa Istana bersusah-susah membuat spanduk untuk hal yang sudah diserahkan kepada aparat penegak hukum," katanya.
Sebelumnya, KAMI membantah pesan dalam spanduk di dekat Istana Negara, Jakarta Pusat yang menuding telah menunggangi aksi demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Massa 1310 Tolak Ciptaker Tuntut Jokowi Mundur, Istana: Kelewatan!
Komite Eksekutif KAMI, Ahmad Yani menduga spanduk itu berasal dari orang-orang di pemerintahan, sebab terpasang di ring satu kantor presiden.
"Kami minta usut tuntas, tidak usahlah buat lapor-laporan, ngapain, kami sudah klarifikasi bahwa itu pasti ada orang yang membunuh karakter KAMI, itu kan daerah ring satu, siapa lagi yang bisa masang di ring satu itu?" kata Ahmad Yani saat dihubungi Suara.com, Senin.
Menurutnya, KAMI memang mendukung gerakan elemen masyarakat khususnya buruh dan mahasiswa yang menolak keras pengesahan UU Cipta Kerja, tapi bukan berarti menunggangi aksi mereka.
"KAMI yakin anarkis itu bukan dilakukan gerakan mahasiswa dan buruh," tegasnya
Berita Terkait
-
Karier M Qodari Sebelum Jadi KSP, Kekayaannya Capai Rp260 Miliar
-
Sertijab ke KSP Baru M Qodari, AM Putranto Banjir Air Mata: Saya Tentara tapi Bisa Nangis juga
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik
-
Kepala KSP Era Prabowo: Jejak Panas M Qodari Penggaung Jokowi 3 Periode Sekaligus Juragan Tanah!
-
Beri Dukungan Saat Hari Libur, KSP Pastikan Prabowo Tak Langgar Aturan Apa pun Saat Endors Luthfi-Taj Yasin
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!