"Pak Imam maaf tangannya diikat ya agar alat tetap bekerja dengan normal, ikuti saja ritme dari mesin, jangan panik, bapak berdoa saja, istighfar," kata Imam mengutip penjelasan si perawat.
Pada saat itu Imam merasa berada di titik terendah dalam hidupnya sebagai manusia, tidak berdaya sama sekali. Dia memikirkan apa yang telah dia lakukan selama hidup di dunia, hal-hal buruk yang pernah dilakukan, dan apakah laku hidupnya sudah cukup bermanfaat bagi orang lain.
Pada hari berikutnya secercah harapannya muncul ketika seorang perawat datang membawakan gawai kecil yang berisikan rekaman video dan suara dari teman-temannya dari SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, tempat kerja pertama, tempat kerja kedua, dan rekan-rekan lain yang menyemangati dan mendoakan dia cepat pulih.
"Entah istri saya bagaimana cara mendapatkan rekaman itu semua, tapi di situlah saya merasa optimis," kata Imam.
Selama sakit, Imam mengaku mendapatkan perawatan tambahan berupa injeksi antibodi ke dalam tubuh untuk melawan virus yang biayanya tidak ditanggung oleh pemerintah.
Imam bebas dari ventilator dalam waktu tidak lebih dari empat hari. "Dokter bilang ini rekor penggunaan ventilator tercepat pada kondisi terburuk. Dan dokter bilang, bapak termasuk tiga dari lima orang yang bangun setelah dipasang ventilator," kata Imam.
Penderita Covid-19 yang lolos dari kondisi kritis menghadapi dua kemungkinan, paru-parunya pulih dalam masa tiga hingga enam bulan atau mengalami cacat. Imam sampai sekarang masih berada dalam tahap pemulihan paru-paru.
Setelah apa yang dia alami, Imam menyampaikan pesan kepada semua orang agar tidak meremehkan Covid-19, namun juga tidak terlalu paranoid akibat penyakit tersebut.
"Disiplin jalankan prinsip 3M, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun. Terapkan protokol kesehatan secara disiplin sebagai ikhtiar dan rasa syukur akan kesehatan agar terhindar dari penyakit berbahaya," demikian pesan Imam. [Antara]
Baca Juga: LIVE: Belajar dari Penyintas, Cara Kita Menjaga Kesehatan Pada Masa Pandemi
Tag
Berita Terkait
-
Makna Tersembunyi di Balik Koleksi Baju Anak Celine Dion, Benarkah Demonik?
-
Diplomat RI Tewas Ditembak di Peru: Pemerintah Bilang Perampokan, Netizen Malah Bahas Konspirasi!
-
Ferry Irwandi 'Ngamuk': Tuntut Jenderal Mundur Sampai Bongkar Dugaan Konspirasi Darurat Militer!
-
Viral Lagi Konspirasi Virzha Sekarang Bukan yang Asli, Ucapan Praz Teguh Disorot
-
Review Film Eddington: Paranoia Massal dan Satir Gelap Ala Ari Aster
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya