Suara.com - Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berdebat mengupas perbedaan pasal-pasal UU Omnibus Law Cipta Kerja dalam berbagai versi.
Debat itu dilakukan guna membuktikan siapa yang menyebar hoaks sesungguhnya.
Hal itu disampaikan oleh Asfina saat menjadi pembicara di Mata Najwa bertajuk 'Cipta Kerja: Mana Fakta Mana Dusta' yang disiarkan di Trans7 pada Rabu (14/10/2020).
Asfina mengatakan, pemerintah berulang kali mengeluarkan imbauan untuk tidak mempercayai hoaks seputar UU Cipta Kerja. Mereka menegaskan tidak ada perbedaan antara draf-draf yang telah diperbaiki.
Namun, kata dia, berdasarkan analisis yang dilakukan oleh YLBHI, ditemukan sejumlah pasal-pasal yang berbeda dari tiap draf.
"Siapa yang melakukan hoaks? Kalau tidak mau ada tuduhan hoaks, mari kita berdebat. Saya ingin tahu, apakah pak Jokowi dan jajarannya betul-betul membaca berbagai draf RUU itu," kata Asfina seperti dikutip Suara.com, Kamis (15/10/2020).
Pembawa acara Mata Najwa, yakni Najwa Shihab langsung melempar pertanyaan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang turut menjadi pembicara dalam acara tersebut.
Ia menanyakan kesiapan Johnny untuk melakukan debat terbuka mengenai draf RUU Cipta Kerja dengan Asfina.
"Silakan pak Johnny, Anda sudah membaca dan Anda berani berdebat secara detail kalau yang Anda katakan hoaks tadi?" tanya Najwa Shihab.
Baca Juga: Anies Minta Guru Kasih Tugas ke Murid Bedah UU Cipta Kerja
Johnny menegaskan, kategori hoaks tersebut sudah benar dan itu merupakan bagian dari tugas Kominfo melabeli hoaks.
Namun, ia menolak diajak berdebat dengan Asfina. Ia justru menyarankan Asfina berdebat dengan kementerian terkait, bukan dengannya.
"Terkait substansinya untuk kementerian supaya debat detail, debat dengan sektor masing-masing sehingga akuntabel," ungkap Johnny.
Tak sampai disitu, Johnny balik menyindir Asfina terkait debat tersebut. Menurutnya, seharusnya Asfina berdebat saat pembahasan di Panja, bukan ketika sudah disahkan.
"Waktu itu pembahasan di panja tingkat satu dilakukan secara terbuka. Kalau mau debat waktu itu, katanya hebat, waktu itu debatnya," imbuhnya.
Asfina tersenyum mendengarkan sindiran dari Johnny. Ia menegaskan timnya sudah melayangkan pertanyaan di forum tersebut namun tidak diberikan kesempatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik