Suara.com - Serangan bom mobil terjadi di provinsi Ghor, Afghanistan barat, mengakibatkan 12 warga sipil tewas dan lebih dari 100 orang terluka.
Menyadur Al Jazeera, insiden ini terjadi di pada Minggu (18/10), di mana bom meledak di depan pintu masuk kantor kepala polisi dan gedung-gedung pemerintah terdekat di Feroz Koh, menurut keterangan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Aran.
Juru bicara gubernur provinsi Ghor, Arif Aber, mengatakan ledakan begitu kuat sehingga suaranya bisa terdengar di seantero Feroz Koh.
"(Bom) itu merusak dan menghancurkan beberapa bagian sejumlah gedung pemerintah, termasuk kantor kepala polisi, departemen urusan perempuan dan kantor untuk pengungsi," ujar Aber.
Kepala rumah sakit Ghor, Mohammad Omer Lalzad, menyebut staf darurat merawat puluhan orang dengan luka serius dan ringan.
Sejauh ini belum ada pihak yang bertanggung jawab atas bom yang terjadi di tengah meningkatnya serangan Taliban.
Puluhan hingga ribuan orang telah mengungsi dalam beberapa hari terakhir, setelah pertempuran sengiat antara Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan meletus di beberapa distrik provinsi Helmand dan provinsi Kandahar.
Pertempuran sporadis berlanjut pada Minggu (18/10), ketika pasukan pemerintah melakukan serangan balasan sebagai upaya untuk merebut kembali beberapa wilayah yang hilang di sekitar Lashkar Gah, ibu kota Helmand.
Lebih lanjut disebutkan, Amerika Serikat telah melancarkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan di Helmand, memicu saling tuding antara AS dan Taliban.
Baca Juga: Trump: Sisa Tentara AS di Afghanistan Dipulangkan Sebelum Natal
Taliban pada Minggu (18/10), menyebut serangan udara itu melanggar kesepakaran yang ditandatangani AS pada Februari di ibu kota Qatar, Doha.
"Semua isi perjanjian AS-Imarah Islam tidak ambigu, tetapi pihak lawan telah melanggar komitmennya dalam banyak kesempatan, terlibat dalam tindakan provokatof dan membom zona non-pertempuran, kata Taliban dalam sebuah pertanyaan.
Sementara, AS menepis tudingan Taliban itu, menyebut serangan udara di Helmand dan Farah semata-mata untuk mempertahankan ANDSF karena adanya serangan dari Taliban.
"Seluruh dunia telah menyaksikan operasi ofensif Taliban di Helmand, serangan yang melukai dan membuat ribuan warga sipil Afghanistan yang tak bersalah mengungsi," cuit juru bicara militer AS, Sonny Legget di Twitter.
Bentrokan di Helmand terjadi lebih dari sebulan setelah pembicaraan damai intra-Afghanistan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan dimulai di Doha.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025