Suara.com - Gempa berkekuatan 7,5 SR mengguncang lepas pantai Alaska dan memicu gelombang tsunami kecil pada Senin (19/10/2020).
Menyadur Channel News Asia, penduduk dievakuasi ke dataran yang lebih tinggi karena peringatan tsunami muncul di sebagian besar pantai selatan Alaska, termasuk Semenanjung Alaska, menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional.
Gelombang setinggi dua kaki atau sekitar 0,6 meter terekam di kota kecil Sand Point, sekitar 100 km dari pusat gempa yang berada di kedalaman 40 km.
Zona berisiko diperpanjang hingga ratusan mil timur laut menuju pintu masuk Cook Inlet sampai dekat kota Anchorage.
Peringatan tsunami diturunkan ke level lebih rendah, dengan NOAA menyatakan gelombang itu tak terlalu berdampak.
Guncangan gempa dirasakan warga King Cove, Semenanjung Alaska. Administrator kota Gary Hennigh mengatakan belum ada kerugian yang berarti.
"Semua sofa, kursi malas, dan rak buku berpindah-pindah, dan saya harus memegang salah satunya," kata penduduk Cold Bay, Michael Ashley.
Lembaga Geologi Amerika Serikat menyebut ada kemungkinan kecil korban dan kerusakan akibat gempa.
Gempa besar diikuti oleh setidaknya lima gempa susulan berkekuatan 5.0 atau lebih tinggi.
Baca Juga: Beredar Spanduk Penolakan LGBT, Sebabkan Longsor, Gempa, Banjir dan Tsunami
Gempa yang dirasakan pada Senin terjadi setelah gempa berkekuatan 7,8 SR yang terjadi hampir tiga bulan lalu.
Disebutkan, Alaska merupakan bagian dari cincin api pasifik yang aktif secara seismik.
Negara bagian Amerika Serikat itu pernah dilanda gempa terkuat pernah dicatat di Amerika Utara, dengan kekuatan 9,2 SR pada Maret 1942.
Gempa meluluhlantakan Anchorage dan menimbulkan tsunami yang menghantam Teluk Alaska, pantai barat AS, dan Hawaii, yang menewaskan lebih dari 250 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia
-
Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang
-
Ini Klarifikasi Anak Menkeu Baru Usai Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA', Kini Singgung Ternak Mulyono
-
Sapu Bersih Kabinet Jokowi? Presiden Prabowo Diprediksi Gergaji Menteri Titipan Oktober Ini