Suara.com - Debat calon presiden Amerika Serikat putaran terakhir antara Joe Biden dan Donald Trump akan dibekali fitur mute microfon, mirip insiden rapat DPR saat membahas RUU Cipta Kerja yang menuai kontroversi.
Menyadur Evening Standart, Selasa (20/10/2020) pihak penyelenggara debat terakhir antara Donald Trump dan Joe Biden mengungkapkan akan membekali tombol mute agar setiap kandidat dapat menyampaikan pidato tanpa gangguan.
Pihak Trump menyuarakan keberatan atas perubahan tersebut, yang dibuat setelah Presiden berulang kali menyela saat Biden berbicara pada debat pertama.
Tetapi Partai Republik mengatakan dia masih akan ambil bagian dalam debat yang akan dihelat pada Kamis (22/10) malam, salah satu kesempatan terakhirnya untuk menjangkau banyak penonton di jam tayang utama sebelum pemungutan suara pada 3 November.
Komisi Debat Kepresidenan mengatakan mikrofon masing-masing kandidat pada debat yang akan diadakan di Nashville, Tennessee, akan di-mute agar setiap calon dapat menyampaikan pidato pembukaan selama dua menit di awal setiap segmen yang berdurasi 15 menit tanpa adanya gangguan.
Kedua mikrofon kandidat akan dihidupkan kembali ketika sesi tanya jawab untuk saling melontarkan pendapat masing-masing.
"Presiden Trump berkomitmen untuk memperdebatkan Joe Biden terlepas dari perubahan aturan menit-menit terakhir dari komisi yang bias dalam upaya terbaru mereka untuk memberikan keuntungan kepada kandidat favorit mereka," kata manajer kampanye Bill Stepien.
Pihak Joe Biden tidak segera menanggapi ataupun memberikan komentar terkait aturan baru dalam debat calon presiden tersebut.
Pada debat pertama, Trump berulang kali menyela Biden saat ia menyampaikan pidato yang membuat suasana menjadi kacau dan sengit pada 29 September.
Baca Juga: ISIS Serukan Pengikutnya Serbu Arab Saudi
Saking seringnya Donald Trump Menyela, capres dari Partai Demokrat tersebut hingga mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi "Maukah Anda tutup mulut, Bung?"
Debat calon presiden AS ke-2 mundur dari yang semula dijadwalkan pada Kamis lalu atas ketidaksepakatan tentang format debat yang diadakn secara virtual.
"Anda duduk di belakang komputer dan berdebat - itu konyol, dan kemudian mereka memotong Anda kapan pun mereka mau," kata Trump dalam wawancara 8 Oktober di Fox Business.
Sebelumnya pada hari Senin, Trump mengatakan tidak senang dengan serangkaian topik debat yang diumumkan pada hari Kamis.
Trump berpendapat bahwa mereka harus lebih fokus pada kebijakan luar negeri dan menegaskan bahwa kelompok non-partisan condong ke arah Biden.
Tersiar kabar bahwa Trump ingin menghindari pembahasan topik penanganannya terhadap pandemi Covid-19, yang menurut survei merupakan masalah utama bagi para pemilih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?