Suara.com - Kawasan patung kereta kuda Arjuna Wijaya atau dikenal sebagai patung kuda, Jakarta Pusat, siang hari ini, mulai dipenuhi berbagai elemen masyarakat yang akan menyampaikan aspirasi kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.
Salah satu elemen yang mulai memadati kawasan tersebut adalah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia yang datang untuk menyampaikan penolakan terhadap pengesahan UU Cipta Kerja.
Menurut pengamatan Yosea Arga Pramudita, jurnalis Suara.com di lokasi, sekitar jam 14.00 WIB tadi, gelombang massa berdatangan dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan.
Di kawasan patung kuda, mereka berorasi. Mereka menjelaskan kenapa UU Cipta Kerja perlu ditolak.
Beberapa waktu yang lalu, Koordinator Aliansi BEM SI Remy Hastian mengatakan mahasiswa menilai pemerintah tidak mendengarkan aspirasi masyarakat yang menginginkan UU Cipta Kerja dibatalkan.
"Terlebih lagi sebelumnya Presiden telah meminta MK untuk mendukung UU Cipta Kerja serta revisi terhadap UU MK, hal tersebut memberikan kesan bahwa melakukan judicial review bukan merupakan cara yang efektif," kata dia.
Dia juga mengecam tindakan aparat yang dinilai represif terhadap masyarakat yang menyampaikan aspirasi.
Demonstrasi hari ini bertepatan dengan satu tahun kepemimpinan Kabinet Kerja Jokowi pada periode kedua.
Karena aksi dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, Remy meminta semua peserta demonstrasi untuk menaati protokol kesehatan.
Baca Juga: Demonstran Diingatkan Waspada, Ruhut: Ada Begundal-begundal Provokator
Dia memperkirakan peserta aksi mencapai lima ribu orang yang datang dari berbagai daerah.
Ruhut minta hati-hati
Melalui video yang diunggah ke media sosial, politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul mewanti-wanti demonstran untuk berhati-hati dalam penyampaian pendapat.
"Tolong dengar baik-baik ya, mau ada demonstrasi hati boleh panas, kepala tetap dingin," kata Ruhut.
Ruhut dalam video -- juga dalam berkali-kali pernyataan lewat media sosial -- mengingatkan mereka untuk mewaspadai penyusup. Ruhut menyebut penyusup dan provokator sebagai "begundal-begundal provokator."
"Memang, demonstrasi tidak dilarang, tetapi saya mohon harus tetap waspada, waspada, waspadalah karena ada pihak ketiga, penunggang-pengunggang gelap, begundal-begundal provokator," kata Ruhut.
Berita Terkait
-
Tragis! Mahasiswa Unpad Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu, Mobil Hangus Terbakar
-
Viral Kisah Ibu Dessy, 'Mahasiswi Abadi' yang Datangi Kampus Setiap Hari Akibat Trauma Skripsi
-
8 Cara Menghadapi Culture Shock bagi Mahasiswa Baru, Ikuti Tips Ini agar Mampu Bertahan
-
Mahasiswa Unej Ciptakan Mobil Ramah Lingkungan, Bukti Generasi Muda Peduli Energi Terbarukan
-
Indonesia Lawan Genosida: Aksi Besar Tagih Janji Prabowo Kirim 20 Ribu Pasukan ke Gaza
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah