Suara.com - Suasana Jakarta pada hari peringatan setahun usia pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode kedua, Selasa (20/10/2020), mirip dengan keadaan ketika mereka dilantik pada Minggu (20/10/2019).
Beberapa ruas jalan raya di sekitar Istana Merdeka, Jakarta Pusat, hari ini, ditutup dan arus kendaraan umum dialihkan ke jalur lain karena di sana berlangsung demonstrasi yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat yang menolak UU Cipta Kerja.
Setahun yang lalu, ruas jalan di sekitar Istana juga ditutup dan semua kendaraan dialihkan.
Selain itu, pada waktu itu, penutupan jalan juga dilakukan di sekitar gedung parlemen Senayan -- tempat pengambilan sumpah jabatan. Jalur ditutup untuk umum untuk menjaga kelancaran pelantikan Jokowi - Maruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Acara pelantikan kala itu dijaga ketat aparat TNI dan Polri karena sebelum hari H berhembus isu akan berlangsung demonstrasi besar-besaran.
Menjelang hari pelantikan, Jokowi mengatakan tidak akan melarang jika ada elemen masyarakat ingin unjuk rasa. Jokowi mengatakan demonstrasi merupakan hak setiap warga negara yang dilindungi undang-undang. "Namanya demonstrasi dijamin konstitusi," kata Jokowi ketika itu.
Jokowi berharap acara pelantikan periode kedua dilaksanakan secara sederhana saja. Seusai rencana, acara pelantikan Jokowi berlangsung dengan lancar. Rival di pemilu presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pun mengahdiri upacara tersebut.
Jelang demonstrasi 20 Oktober 2020 yang dilakukan massa mahasiswa dan buruh anti UU Cipta Kerja, pemerintah Jokowi juga tidak melarang penyampaian pendapat di muka umum. Tetapi kalau melanggar aturan hukum, akan ditindak aparat. Seperti yang dilakukan terhadap sejumlah orang yang melakukan perusakan fasilitas publik, mereka ditangkap. Aparat juga menangkap sejumlah pihak yang dianggap menyebarkan hoaks.
Kawasan sekitar Istana, hari ini dijaga ketat aparat keamanan. Dalam demonstrasi yang masih berlangsung hingga sore ini, politikus PKS Hidayat Nur Wahid berharap jangan sampai disusupi orang tak bertanggung jawab yang tujuannya untuk menciptakan chaos antar sesama anak bangsa.
Baca Juga: Remaja Pakai Baju Serba Hitam Ditangkap, Mau Bikin Demo Mahasiswa Rusuh
Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul juga mewanti-wanti mereka untuk berhati-hati dalam penyampaian pendapat. "Tolong dengar baik-baik ya, mau ada demonstrasi hati boleh panas, kepala tetap dingin," kata Ruhut.
Ruhut dalam video -- juga dalam berkali-kali pernyataan lewat media sosial -- mengingatkan mereka untuk mewaspadai penyusup. Ruhut menyebut penyusup dan provokator sebagai "begundal-begundal provokator."
"Memang, demonstrasi tidak dilarang, tetapi saya mohon harus tetap waspada, waspada, waspadalah karena ada pihak ketiga, penunggang-pengunggang gelap, begundal-begundal provokator," kata Ruhut.
Sebelum itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD telah mengingatkan masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi melalui unjuk rasa, hari ini, untuk waspada kemungkinan disusupi orang yang ingin membuat ricuh.
"Kepada para pengunjuk rasa, silakan berunjuk rasa silakan, tapi hati-hati jangan sampai ada penyusup yang mengajak anda bikin ribut," kata Mahfud melalui video conference di Jakarta.
Menurut Mahfud bukan tidak mungkin adanya penyusup yang ingin memanfaatkan kesempatan dengan membuat unjuk rasa yang sebenarnya bertujuan menyampaikan aspirasi justru menjadi ricuh.
Berita Terkait
-
Tahu Kabar Dapat Rehabilitasi Prabowo Saat Buka Puasa, Eks Dirut ASDP Senang: Alhamdulillah
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Profil Ira Puspadewi yang Dapat Rehabilitasi Prabowo usai Divonis 4,5 Tahun Penjara.
-
Bukan Dipecat, Dokter Tifa Bongkar Pengacaranya Mundur, Kini Jadi Garda Depan Roy Suryo
-
Panas! dr Tifa Cs Minta Kasus Ijazah Jokowi Dituntaskan Agar Tak Jadi Beban Prabowo
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!