Suara.com - Satuan Tugas Penanganan atau Satgas Covid-19 menyebutkan, lonjakan pasien positif Covid-19 akibat gelombang demonstrasi penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja akan mulai terlihat dalam waktu dua sampai empat pekan ke depan.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan dalam pemeriksaan pekan lalu saja sudah terdapat 123 demonstran yang reaktif covid-19 dari 2.490 demonstran penolak UU Cipta Kerja.
"Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, ditemukan sejumlah peserta aksi demonstrasi yang positif Covid-19," kata Wiku dalam konferensi pers dari Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (20/10/2020).
Meski begitu, dia belum bisa mengungkapkan angka klaster demonstran secara keseluruhan sebab demonstrasi pun masih terus berjalan hingga saat ini.
"Gambaran secara utuhnya apakah aksi demonstrasi ini dapat menimbulkan klaster, maka dapat dilihat nanti dalam jangka waktu biasanya sekitar 2-4 minggu setelah kejadian tersebut," ucapnya.
Lonjakan kasus juga diprediksi akan terjadi akibat libur panjang peringatan hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 28 Oktober - 1 November 2020.
Dia meminta warga untuk tetap di rumah kecuali ada kepentingan mendesak dan tetap mematuhi protokol kesehatan selama berada di luar rumah.
"Keputusan keluar rumah harus dipikirkan matang dan mempertimbangkan semua resiko yang ada. keputusan keluar rumah harus dipikirkan matang dan mempertimbangkan semua resiko yang ada," ujarnya.
Wiku juga meminta perusahaan untuk mencatat setiap karyawan yang melakukan perjalanan ke luar kota sebagai langkah antisipasi jika terjadi penularan virus corona di klaster perkantoran pasca libur panjang.
Baca Juga: Pasca Demo di Kawasan Istana, Jalan Gajah Mada Jakarta Barat Kembali Dibuka
Sebagai informasi, saat ini pandemi virus covid-19 di Indonesia sudah menjangkiti 368.842 orang positif, 62.455 di antaranya dirawat, 293.653 sembuh dan 12.734 jiwa meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Detik-detik Menkeu Nepal Kabur Ditendang di Jalanan Saat Demo Massa Gen Z yang Muak Korupsi
-
Mirip Indonesia? Demo Berdarah di Nepal karena Rakyat Muak Lihat Keluarga Pejabat Flexing
-
Update Demo Berdarah di Nepal, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Disiksa dan Terbakar Hidup-hidup
-
Mahasiswa Geruduk DPR: Ultimatum 17+8 Tuntutan Rakyat Menggema!
-
Demonstrasi Masih Terjadi, Sjafrie Sjamsoeddin Klaim Situasi Nasional Aman
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia
-
Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang
-
Ini Klarifikasi Anak Menkeu Baru Usai Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA', Kini Singgung Ternak Mulyono