Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan sindiran satire kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menangkap beberapa aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Rocky Gerung puji Jokowi, tapi bohong.
Hal itu disampaikan oleh Rocky saat menjadi pembicara di acara Mata Najwa bertajuk 'Tahun Pertama: Jokowi-Maruf Sampai di Mana' yang disiarkan di Trans7, Rabu (21/10/2020) malam.
Awalnya, politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menilai demokrasi di Indonesia telah kebablasan.
Pasalnya, banyak orang bebas mencaci maki atas nama demokrasi, salah satunya Rocky Gerung.
"Jangan pernah mengatakan Jokowi represif. Demo berjilid-jilid sampai saat ini tidak dilarang, tetap difasilitasi. Tapi kalau orang yang melakukan ujaran kebencian dan provokasi seperti Rocky ini, sudah saya tangkap kalau saya jadi presiden," kata Irma seperti dikutip Suara.com, Kamis (22/10/2020).
Rocky Gerung menjawab pernyataan Irma dengan santai. Ia justru balik memuji Jokowi yang telah berhasil menangkap tiga aktivis KAMI.
Namun, ternyata pujian tersebut hanyalah sebuah sindiran satire yang ditujukan untuk Jokowi.
"Saya kasih pujian kepada pak Jokowi. Pak Jokowi berhasil memborgol teroris yang namanya Syahganda Nainggolan, pak Jokowi berhasil memborgol koruptor yang namanya Jumhur Hidayat, pak Jokowi berhasil memborgol penggelap pajak yang namanya Anton Permana... tapi bohong," balas Rocky.
Rocky mengaku heran dengan penangkapan ketiga petinggi KAMI tersebut. Menurutnya, mereka bertiga, yakni Syahganda, Jumhur dan Anton merupakan para pejuang demokrasi.
Baca Juga: Gus Ulil ke Jokowi: Apa Bebek Lebih Berharga Ketimbang Buruh?
"Semuanya (tiga petinggi KAMI yang ditangkap) itu pekerja demokrasi. Jadi, bagaimana mungkin borgol itu menjadi tanda dari demokrasi itu sendiri," ungkap Rocky.
Pernyataan Rocky tersebut langsung dipotong oleh politisi PDIP, Aria Bima Wikantyasa.
Menurut Aaria, Rocky Gerung telah gagal dalam membedakan mana aksi kritis dan mana aksi kriminal.
"Kalau intrik yang menghasut destruktif dan mengarah pada tindak anarki itu murni soal huku. Jadi, ini harus dipisahkan mana yang kritis dan intrik," bantah Aria.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Gurita Harta Rp79 M Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang yang Kena OTT KPK, dari 31 Tanah ke Mustang
-
SPPG Dibangun dengan Konsep One-Flow Direction dan Sistem Cold Chain Modern
-
Profil Ade Kuswara Kunang, Bupati Milenial Bekasi yang Karirnya Kini 'Disegel' KPK
-
Setiap Provinsi Akan Punya Dapur MBG, Kementerian PU Percepat Pembangunan SPPG
-
Pramono Anung soal WFA Akhir Tahun: Pelayanan Publik Tetap Jalan, Petugas Frontline Wajib Masuk
-
Tak Cuma Halau Banjir Rob, Pramono Anung Mau Sulap Tanggul Ancol Jadi Spot Wisata Baru
-
SPPG Dorong Efisiensi Produksi Massal dan Perkuat Ekonomi Pangan Lokal
-
Polda Metro Jaya Ungkap Jaringan Uang Palsu USD dan SGD, Ribuan Lembar Disita
-
Pemerintah Bangun SPPG sebagai Dapur Modern untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis
-
BPOM Ingatkan Risiko Pangan Bermasalah, Ini Tips Aman Memilih Hampers Natal