Tetapi otoritas kesehatan mengatakan penyelidikan awal terhadap enam kematian tidak menemukan kaitan langsung dengan vaksin, tanpa zat beracun yang ditemukan.
Program gratis ini terbukti kontroversial sejak dimulai bulan lalu. Peluncuran ditunda selama tiga minggu setelah ditemukan bahwa sekitar 5 juta dosis disimpan pada suhu kamar alih-alih didinginkan, seperti yang disyaratkan.
Para pejabat mengatakan 8,3 juta orang telah diinokulasi sejak program dilanjutkan pada 13 Oktobter, dengan sekitar 350 kasus reaksi merugikan dilaporkan.
Program berbayar terpisah memungkinkan pembeli untuk memilih dari kumpulan perusahaan yang lebih besar yang membuat vaksin gratis dan lainnya.
Kematian terbanyak di Korea Selatan terkait dengan vaksinasi flu musiman sebelumnya adalah enam pada tahun 2005, kata kantor berita Yonhap.
Para pejabat mengatakan sulit membandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena lebih banyak orang yang memakai vaksin tahun ini.
Kim Myung-suk, 65, adalah di antara semakin banyak warga Korea Selatan yang memutuskan untuk membayar vaksin pilihan mereka, meskipun memenuhi syarat untuk mendapatkan dosis gratis.
“Meskipun sejauh ini hanya beberapa orang yang meninggal, jumlahnya terus bertambah dan itu membuat saya tidak nyaman,” katanya kepada Reuters di ibu kota, Seoul.
“Jadi saya akan mendapatkan kesempatan di tempat lain dan akan membayarnya.”
Baca Juga: RSUD Gunung Jati Cirebon Lockdown Sementara, Pasien Rujukan Dialihkan
Berita Terkait
-
Waspada! Klaster Covid-19 dari Pesantren dan Keluarga Terbesar di Jateng
-
Pekanbaru Jadi Daerah Paling Tinggi Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
-
Siap-Siap Vaksinasi Covid-19 di Tangsel, Nakes dan ASN Jadi Prioritas
-
Saudara Presiden Jokowi Kasih Utang Rp 145 Juta, Tak Dibayar Lalu Dibunuh
-
Raja dan Ratu Belanda Minta Maaf, Dikecam karena Liburan ke Luar Negeri
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad