Suara.com - Budayawan Sujiwo Tejo kembali angkat bicara mengenai wacara pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia. Seolah menyindir petinggi negara, Sujiwo Tejo mengatakan baiknya mereka lebih dulu menjajal vaksinnya.
Menurut Sujiwo Tejo, keberanian para pemimpin negara tersebut yang akan menentukan langkah rakyat sebelumnya.
Sebab apabila mereka berani vaksin Covid-19, rakyat pun bisa dipastikan akan ikut berani juga.
"Tentang vaksinasi Corona baiknya para petinggi dulu yang divaksin, setelah terbukti mereka berani divaksin, baru rakyat akan berani," kata Sujiwo Tejo lewat jejaring Twitter miliknya, Jumat (24/10/2020) petang.
Lebih lanjut lagi, Sujiwo Tejo mengingatkan para petinggi negara dengan konsep kepemimpinan sebagaimana dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara.
Adapun konsep yang disorot oleh Sujiwo Tejo tidak lain bagian "Ing Ngarsa Sung Tulodo" yang bisa diartiakn menjadi "Di Depan Memberi Contoh".
Sujiwo Tejo menyatakan konsep tersebut harus diresapi oleh para petinggi negara, terkhusus untuk kasus vaksinasi Covid-19 ini.
Sebab menurutnya petinggi negara lah yang seharusnya masuk ke dalam gelombang pertama pengadaan vaksin negara.
"Ini sesuai dengan ajaran Ki Hadjar Dewantara bahwa pemimpin itu harus 'Ing Ngarsa Sung Tuladha'," ungkapnya.
Baca Juga: Tambah 44 Pasien, DIY Tembus 3.506 Kasus Positif COVID-19
"Jangan khianati Ki Hadjar Dewantara," tandasnya.
Pemerintah Targetkan Vaksin Dapat Digunakan Masyarakat Akhir Tahun
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan pengadaan vaksin saat ini menjadi prioritas pemerintah. vaksin itu disebut bisa diakses akhir tahun ini.
Airlangga menungkapkan, bahwa pemerintah juga telah menyiapkan peraturan presiden (Perpres) terkait pembelian vaksin peraturan menteri kesehatan (Permenkes).
“Metode pembeliannya perlu dibuatkan regulasi agar tepat sasaran, dan tepat jumlah,” ujar Airlangga dalam diskusi secara virtual di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta, seperti dikutip dari laman Satgas Covid-19, Kamis (22/10/2020).
Lebih lanjut, menurutnya bahwa pemerintah akan menempuh dua jalur dalam pengadaan vaksin tersebut. Pertama jalur mandiri melalui pengembangan Virus Merah Putih yang dalam tahap siap masuk ke produksi pada akhir tahun 2021.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
-
Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Terungkap! Kapolri: Pelajar Sekolah Itu Sendiri, Korban Bully?
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Soroti Dugaan Kasus Perundungan, Pimpinan Komisi X Desak Polisi Usut Tuntas Ledakan SMAN 72 Jakarta
-
Detik-detik Mencekam di SMAN 72 Jakarta: Terdengar Dua Kali Ledakan, Tercium Bau Gosong
-
Dasco Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berusia 17 Tahun, Begini Kondisinya Sekarang
-
KPK-Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi usai Portal Mitra Dapur MBG Ditutup, Mengapa?
-
Ledakan di SMA 72 Jakarta, Dasco Ungkap Kondisi Terkini Korban di Rumah Sakit
-
Diungkap Bu RT, 11 Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Alami Gangguan Penglihatan dan Pendengaran