Suara.com - Sebuah foto yang memperlihatkan komodo tengah menghadang truk di Pulau Rinca, Kawasan Taman Komodo membuat warganet emosi.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera pun menganggap kalau pembangunan di lokasi tersebut hanya menguntungkan investor swasta.
Pembangunan itu ditujukan untuk membangun sebuah 'Jurassic Park' di pulau habibat komodo yang masuk ke dalam bagian program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Proyek pemerintah ini juga turut menggandeng investor swasta. Namun, Mardani mempertanyakan fungsi dari adanya investasi swasta tersebut.
"Investasi swasta di Pulau Komodo ini untuk apa?," tanya Mardani melalui akun Twitternya @MardaniAliSera pada Senin (26/10/2020).
Mardani menganggap kalau pembangunan tersebut hanya menguntungkan pihak swasta selaku investor saja.
Pasalnya menurut ia warga lokal justru tidak mendapatkan keuntungan dari pembangunan tersebut.
"Promosinya Wonderful Indonesia, tapi warga lokal tidak dapat apa-apa. Yang untung investor swasta," tuturnya.
Lebih lanjut, Mardani berharap kalau pembangunan itu bisa dihentikan dan pemerintah tetap membiarkan Pulau Komodo berdiri secara alami.
Baca Juga: Melanie Subono Berharap Perusak Habitat Komodo Reinkarnasi Jadi Kecoak
"Biar saja Pulau Komodo tetap liar, karena di situ letak keindahannya. Ada atau tidaknya resort mewah, Pulau Komodo tetap cantik."
Penolakan
Sebelumnya, sebuah akun Twitter yang berfokus menjaga Taman Nasional Komodo pun turut mencuitkan keprihatinan atas pembangunan proyek tersebut.
"Sedih! Komodo berhadap-hadapan dengan truk proyek bangunan Wisata Jurassic di Pulau Rinca. Untuk pertama kalinya komodo-komodo ini mendengar deru mesin-mesin mobil dan menghirup bau asapnya. Akan seperti apa dampak proyek-proyek ini kedepannya? Masih adakah yang peduli dengan konservasi?" cuit akun @KawanBaikKomodo yang telah menyoroti proyek tersebut pada 23 Oktober.
Akun tersebut pun juga mengunggah video terbaru mengenai proyek pembangunan Jurassic Park di Taman Nasional Komodo, serta penolakan warga setempat yang akan dipindahkan dari Pulau Komodo sebagai bagian dari proyek wisata premium.
Unggahan tersebut memicu reaksi keras dari aktivis lingkungan hingga terbit tagar #SaveKomodo dan petisi selamatkan komodo.
Berita Terkait
-
Iqbal PKS Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional: Jangan Hitung-hitungan dengan Rakyat
-
Bukan Pelawak Tapi Anak Petani, Dono Kasino Indro Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Lombok Tengah
-
Analis Beberkan Peluang PKS-Demokrat Berkoalisi di 2029, Mau Usung Prabowo Lagi?
-
PKS Minta Raperda Perubahan Wilayah Jakarta Ditunda: KTP hingga Sertifikat Diubah Semua, Bikin Kacau
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara