Suara.com - Sekertaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi menyatakan bahwa negara-negara ASEAN dan 3 negara mitra yaitu RRT (Cina), Jepang, dan Republik Korea (Korea Selatan), sepakat untuk meningkatkan kerja sama bidang ketenagakerjaan.
Kesepakatan peningkatan kerja sama ketenagakerjaan negara ASEAN dengan ketiga negara mitra tersebut terungkap dalam pertemuan 18th Senior Labour Officials Meeting Plus Three (SLOM+3), secara hybrid virtual meeting di Intercontinental Jakarta, hari Selasa (27/10/2020).
"Dari diskusi pertemuan SLOM tadi, ketiga negara mitra (RRT, Jepang, dan Republik Korea) sangat terbuka sekali berbagai kesempatan untuk bekerja sama bidang ketenagakerjaan," ujar Anwar Sanusi kepada media, usai mengikuti SLOM+3 secara virtual.
Anwar Sanusi menjelaskan, salah satu peluang kerja di Jepang yang sedang dibuka lebar untuk pekerja asing terutama dari Indonesia, adalah sebagai perawat alias caregiver atau dalam bahasa Jepang disebut Kaigofukushishi. Tugas caregiver adalah merawat lansia di Jepang.
"Indonesia memiliki kans mengirim tenaga kerja non blue collar seperti caregiver. Banyak lansia di Jepang yang membutuhkan tenaga perawat," kata Anwar Sanusi.
Sementara Republik Korea, lanjut Anwar Sanusi, juga mendukung berbagai kerja sama regional ketenagakerjaan untuk menghentikan perdagangan manusia (human trafficking) di ASEAN. Korea sepakat untuk kerja sama meningkatkan perlindungan dan promosi hak-hak pekerja migran dari eksploitasi dan penganiayaan. Termasuk, memperkuat perlindungan dan promosi hak-hak pekerja migran dengan meningkatkan tata kelola tenaga kerja di negara-negara ASEAN.
"Apalagi Indonesia pun telah memiliki Atase Ketenagakerjaan di Korea. Mudah-mudahan setelah pandemi Covid-19, kita bisa meningkatkan kualitas tenaga kerja yang akan kita kirim ke Korea," kata Anwar Sanusi.
Sekjen Anwar Sanusi menyebut, RRT juga telah menawarkan kerja sama dengan beberapa negara ASEAN terkait banyak isu. Misalnya soal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau ASEAN Occupational Safety and Health (ASEAN-OSHNET).
"Mudah-mudahan kita bisa memanfaatkan momentum SLOM+3 ini untuk dua tahun ke depan sebaik-baiknya, untuk kemajuan ASEAN secara umum, dan kemajuan ketenagakerjaan di Indonesia," katanya.
Baca Juga: Siapkan SDM di Pasar Kerja, Kemnaker Kerja Sama dengan UIN di Jatim
Ditambahkan Sekjen Anwar Sanusi, tiga negara yakni RRT, Jepang, dan Republik Korea, memiliki multilateral dan bilateral cooperation. Multilateral akan dilakukan apabila ada event tertentu yang melibatkan beberapa negara. Indonesia pun sangat terbuka untuk kerja sama bilateral dengan negara RRT, Jepang, dan Republik Korea.
"Kita punya pengalaman cukup bagus untuk kerja sama bilateral dengan tiga negara tersebut," ujarnya.
Kepala Biro Kerja sama Luar Negeri (KLN) Kemnaker, Indah Anggoro Putri, mengatakan bahwa hasil pembahasan SLOM+3 ini akan dibawa dan diadopsi dalam pertemuan atau Forum ASEAN Labour Minister's Meeting Plus Three(ALMM+3) berupa Joint Statement yang berisi pencapaian laporan kerja atau project yang sudah dikerjakan, sedang berlangsung, dan akan dilaksanakan ASEAN SLOM+3 di tahun 2021-2025.
"Jadi ini sifatnya lebih mempererat kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan ASEAN +3," ujarnya.
Berita Terkait
-
Ini Daftar Lengkap Upah Minimum Provinsi se-Indonesia Tahun Depan
-
Kabar Buruk, Pemerintah Putuskan Upah Minimum 2021 Tak Naik
-
Para Pekerja yang Terkena PHK akan Dibantu Pemerintah dalam Program JPS
-
Siapkan SDM di Pasar Kerja, Kemnaker Kerja Sama dengan UIN di Jatim
-
Tingkatkan Standar Hidup, Indonesia dan Swiss Kerja Sama Ketenagakerjaan
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi