Suara.com - Prancis akan kembali memberlakukan lockdown nasional mulai minggu ini. Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pidatonya menyampaikan bahwa langkah ini dilakukan untuk mencoba menahan epidemi Covid-19 yang sekali lagi mengancam akan lepas kendali.
Sebagaimana melansir laman Channel News Asia, Kamis (29/10/2020), ketentuan lockdown kedua ini akan mulai berlaku pada Jumat (30/10/2020) dan akan berlangsung hingga 1 Desember mendatang.
Ketentuan lockdown kedua ini mengartikan setiap orang harus tinggal di rumah mereka kecuali untuk membeli barang-barang penting, mencari bantuan medis atau menggunakan alokasi harian satu jam untuk berolahraga.
"Siapa pun yang meninggalkan rumah mereka harus membawa dokumen khusus yang membenarkan keberadaannya di luar, yang dapat diperiksa oleh polisi," kata Macron.
Dia menambahkan, restoran, kafe, dan toko yang tidak menjual barang-barang penting harus ditutup setidaknya selama dua minggu ke depan.
Selain Prancis, Jerman mengumumkan lockdown nasional pada Rabu (28/10/2020).
Di Prancis, masih diizinkan untuk pergi bekerja jika atasan mereka menganggap tidak mungkin melakukan pekerjaan dari rumah. Hal ini berbeda dari ketentuan lockdown sebelumnya pada Maret lalu, di mana sekolah akan tetap buka.
"Virus beredar dengan kecepatan yang bahkan tidak diantisipasi oleh perkiraan yang paling pesimistis. Kita semua berada dalam posisi yang sama, yakni dibanjiri gelombang kedua yang kita tahu akan lebih sulit, lebih mematikan daripada gelombang pertama. Saya telah memutuskan bahwa kami perlu kembali memberlakukan lockdown yang menghentikan virus," kata Macron.
Aksi lockdown selama delapan minggu yang diberlakukan Prancis pada musim semi, ketika rawat inap dan kematian yang disebabkan oleh epidemi Covid-19 mencapai puncaknya.
Baca Juga: Presiden Turki Serukan Boikot Produk-produk Prancis
Lockdown yang dilakukan secara efektif menahan epidemi, tetapi virus mulai menyebar lagi setelah melonggarkan aturan mulai 11 Mei lalu.
Prancis pada Selasa (27/10/2020), melaporkan 523 kematian baru akibat virus corona selama 24 jam sebelumnya, jumlah korban harian tertinggi sejak April, ketika virus itu berada pada titik paling parah. Dokter telah memperingatkan bahwa unit perawatan intensif berisiko menjadi kewalahan.
Awal bulan ini, Macron mengumumkan jam malam malam hari di Paris dan kota-kota besar lainnya, tetapi para pejabat minggu ini mengakui bahwa tindakan tersebut terbukti tidak cukup untuk menurunkan tingkat infeksi, yang membutuhkan tanggapan yang lebih drastis.
Berita Terkait
-
Survei Daring: 55 Persen Pasangan Pilih Tunda Program Hamil di Masa Pandemi
-
Guys, Yuk Hajar Covid-19 dari Rumah, Terapkan Protokol Kesehatan Keluarga
-
Simak! Tiga Cara Membedakan Gejala Covid-19 dan Gejala Flu Biasa
-
Flu Biasa Versus Covid-19, Bagaimana Cara Membedakan Gejala Keduanya?
-
Daftar Daerah Zona Hijau di Indonesia Terlengkap
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana