Suara.com - Dewan Kebudayaan Muslim Prancis (CFCM) mengecam serangan yang menewaskan tiga orang di sebuah gereja di Nice, Prancis pada Kamis (29/10/2020).
Dalam cuitannya di Twitter, CFCM - lembaga yang secara resmi mewakili umat Islam di Prancis - mengatakan bahwa serangan yang menewaskan tiga orang di Gereja Notre-Dame, Nice itu merupakan sebuah serangan teroris.
"Sebagai tanda berduka dan solidaritas, kami mengajak umat Muslim Prancis untuk membatalkan perayaan Maulid," imbau lembaga tersebut pada Kamis pagi waktu setempat.
Ajakan itu disambut beragam oleh warganet dan secara khusus umat Muslim Prancis. Sebagian ikut mengutuk serangan tersebut dan sebagian lagi mengatakan bahwa CFCM tak seharusnya mengecam karena serangan itu tak ada hubungannya dengan Islam.
Tetapi ada pula yang mengkritik dan mempermasalahkan perayaan Maulid Nabi Muhammad, yang menurut mereka merupakan bida'ah.
Tiga tewas, satu dipenggal
Diwartakan sebelumnya bahwa tiga orang tewas dalam serangan di Gereja Notre-Dame, Nice pada Kamis pagi. Satu korban, perempuan di usia 70 tahun, tewas dalam kondisi terpenggal.
Walikota Nice, Christian Estrosi, mengatakan pelaku serangan meneriakkan takbir beberapa kali saat ditahan oleh polisi. Ia berhasil dilumpuhkan setelah polisi menembak bahu kanannya. Identitas pelaku belum diumumkan oleh kepolisian Prancis.
"Dua orang dibunuh di dalam gereja dan korban ketiga sedang berada di bar di depan gereja, tempat dia tadinya berlindung," kata Estrosi, "Cukup sudah... kita harus menghapus fasisme-Islam dari wilayah ini."
Baca Juga: Kasus Penusukan di Prancis, PBB Minta Dunia Saling Menghormati Agama
Prancis sedang diserang
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang berbicara di depan Gereja Notre-Dame tempat serangan terjadi, mengajak semua rakyat Prancis bersatu. Ia mengatakan Prancis tak akan menyerah pada para teroris.
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan mengerahkan tentara dalam jumlah lebih besar untuk berpatroli di jalanan dalam beberapa hari ke depan. Ia juga menyampaikan dukungan kepada komunitas Gereja Katolik yang menjadi korban dalam serangan ini.
"Prancis sedang diserang. Tiga rekan kita tewas di basilika di Nice hari ini dan di saat yang sama kantor konsulat Prancis di Arab Saudi diserang," kata Macron, mengacu pada penikaman terhadap penjaga kantor konsulat Prancis di Jeddah.
"Saya ingin, pertama-tama, menyampaikan dukungan kepada umat Katolik Prancis dan di mana saja. Kita hari ini mendukung umat Katolik untuk menunjukkan bahwa agama apa pun bisa dianut dan dijalani dengan bebas di negara kita. Setiap orang boleh beriman dan tidak beriman, semua agama boleh dijalankan," lanjut Macron seperti dilansir The Guardian.
Pesan kedua, lanjut dia, untuk kota dan warga Nice yang menjadi korban serangan teroris kelompok Islamis.
Berita Terkait
-
Bukan Pengajian, Panggung Maulid Nabi Malah Jadi Arena Joget
-
Momen Langka: Presiden Macron Dilarang Lewat, Langsung Telepon Trump
-
PKS Sentil Pejabat di Maulid Nabi: Gaya Hidup Mewah Bikin Rakyat Hilang Kepercayaan
-
Viral Wanita Diduga Pemandu Karaoke Berpakaian Minim Gelar Maulid Nabi, Dipimpin Seorang Ustaz
-
Baayun Maulid Banjarmasin: Tradisi Unik Rayakan Kelahiran Nabi yang Menyedot Ratusan Warga
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem
-
Cara Makan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi di Warung Penyetan Jadi Gunjingan
-
Habis Kesabaran, KPK Ancam Jemput Paksa Rektor USU yang Mangkir Pemeriksaan
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan