Suara.com - Pelaku penusukan di sebuah gereja di Kota Nice, Prancis, dilaporkan membawa salinan kitab suci Al Quran saat melakukan aksinya yang menewaskan tiga orang.
Menyadur Associated Press, pelaku yang diidentifikasikan seorang migran asal Tunisia bersenjatakan pisau, juga membawa salinan Al Quran saat melakukan penusukan di gereja Basilika Notre Dame pada hari Kamis.
Jaksa anti-terorisme Prancis, Jean-Francois Ricard mengatakan penyerang membawa salinan kitab suci Islam dan dua telepon.
Sebuah pisau dengan bilah 17 cm yang digunakan pelaku ditemukan di dekatnya bersama dengan tas berisi dua pisau lain yang tidak terpakai.
Menurut Richard, pelaku berada di dalam gereja sekitar 30 menit sebelum polisi tiba melalui pintu samping dan berhadapan langsung dengan penyerang.
Para saksi mendengar pelaku berteriak "Allahu Akbar" saat dia melawan polisi. Polisi awalnya menggunakan senjata listrik kemudian menembakkan 14 peluru dari revolver servis mereka.
Jaksa mengatakan tersangka adalah seorang Tunisia yang lahir pada 1999 yang bermigrasi ke pulau Lampedusa di Italia, titik pendaratan utama bagi para migran yang menyeberang dengan kapal dari Afrika Utara, pada 20 September dan melakukan perjalanan ke Bari, sebuah kota pelabuhan di Italia selatan pada 9 Oktober.
Di Tunisia, kantor kejaksaan anti-terorisme mengatakan penyelidikan sedang dibuka atas kejadian yang diduga melibatkan warga negaranya.
"Penyelidikan dibuka atas dugaan tindak kejahatan teroris oleh seorang Tunisia ... di luar perbatasan nasional", kata kantor berita resmi TAP mengutip kantor kejaksaan.
Baca Juga: Kecam Pernyataan Presiden Prancis, MUI Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi
Akibat insiden penusukan tersebut, tiga orang yang berada di dalam gereja dilaporkan meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.
Seorang wanita berusia 60 tahun menderita luka di bagian tenggorokan yang digorok sangat dalam, seperti pemenggalan kepala, menurut Richard yang merinci kondisi korban.
Dan seorang pria berusia 55 tahun juga menderita luka di tenggorokan yang fatal dan dalam. Korban ketiga, seorang wanita berusia 44 tahun, berhasil melarikan diri dari gereja namun meninggal di restoran dekat tempat kejadian.
Laurent Martin de Fremont, dari kesatuan polisi Unité SGP Police mengatakan pria itu adalah seorang sakristan di basilika.
"Ketiganya tewas karena mereka berada di gereja pada saat itu," kata Ricard kepada wartawan. Dia mengatakan para penyelidik sedang mencari kemungkinan keterlibatan dalam penyelidikan kompleks tersebut.
Insiden di kota Nice itu adalah yang ketiga dalam waktu kurang dari dua bulan yang oleh pihak berwenang Prancis dikaitkan dengan ekstremis Muslim.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum