Suara.com - Pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun mengomentari hubungan antara dua orang penting PDIP, Presiden Jokowi dan Megawati.
Refly Harun mengatakan, sisa pemerintahan Presiden Jokowi empat tahun mendatang akan diwarnai dengan bargaining position atau tawar menawar antara orang nomor satu Indonesia ini dengan Megawati.
Pernyataan itu disampaikan Refly Harun lewat tayangan video di Kanal YouTube-nya, Jumat (30/10/2020).
Menurut Refly Harun, sudah bukan rahasia umum lagi apabila hubungan antara Presiden Jokowi dan Megawati sedikit menegang. Sebab PDIP mungkin saja kecewa dengan Presiden Jokowi baik di periode pertama maupun kedua.
Hanya saja keberadaan Presiden Jokowi kini dirasanya sangat penting. Apabila dibuang, justru pihak PDIP akan merugi.
"Sudah bukan rahasia umum lagi ada kekecewaan PDIP terhadap Presiden Jokowi baik periode pertama dan kedua. Hanya saja, Jokowi telur emas. Artinya tidak mungkin dia dibuang begitu saja oleh PDIP," kata Refly Harun seperti dikutip Suara.com.
Refly Harun menuturkan, hubungan antara PDIP dan Presiden Jokowi saat ini hanya dilandaskan pada kepentingan aliansi strategis.
Pasalnya, apabila PDIP mau menjadi oposisi, pihaknya tidak akan mendapatkan kompensasi apa-apa lantaran sudah pasti banyak partai yang akan memanfaatkannya untuk masuk ke pihak Presiden Jokowi.
"Kalau PDIP mau jadi oposisi, PDIP tidak dapat kompesasi apa-apa. PDIP keluar, akan banyak partai masuk. Saya kira begitu," ujarnya.
Baca Juga: Bela Milenial, Tengku: Sudah Ketiban Utang, Dituduh Dimanjakan, Sabar Rek
Menurut Refly Harun, kepentingan aliansi strategis antara PDIP dan Presiden Jokowi diperkirakan hanya sampai 2024 saja. Sebab, setelahnya Jokowi dirasa bukan lagi faktor determinan.
"Kepentingan aliansi strategis PDIP dan Jokowi membuat mereka kerja sama sampai diperkirakan tahun 2024. Setelahnya Jokowi sangat mungkin bukan faktor determinan kalau tidak membangun kekuatan politik di luar dan hanya mengikuti PDIP saja," jelas Refly Harun.
"Tidak punya elektabilitas lagi nanti," tegasnya.
Lebih lanjut lagi, Refly Harun berkata empat tahun sisa pemerintahan Presiden Jokowi nantinya akan diwarnai tawar menawar kepentingan.
Refly Harun mencontohkan dalam isu reshuffle kabinet Presiden Jokowi yang belakangan santer terdengar.
Menurut Refly Harun, reshuffle kabinet akan seperti senam poco-poco atau tarian maju mundur karena diwarnai oleh PDIP yang memainkan konstelasi.
"Empat tahun sisa pemerintahan ini akan diwarnai bargaining position Megawati dan Jokowi," kata Refly Harun.
"Misal dari reshuffle kabinet, sudah pasti reshuffle seperti tarian maju mundur karena PDIP selalu memainkan konstelasi. Selalu berada di peran yang strategis agar mendapatkan lebih. Namun, Presiden Jokowi barangkali tidak mau ikut dalam gendang permainan PDIP. Dia tidak pernah menjadi nomor satu kalau selalu di PDIP, karena nomor 2 Puan Maharani," tandasnya.
Terakhir, Refly Harun menyinggung chemistry antara Presiden Jokowi dengan PDIP.
"Kita tunggu bagaimana dinamika PDIP dan Megawati yang gerah akan hubungan Jokowi dengan elit partai lain atau petinggi negara seperti Erick Thohir dan Luhut Binsar Panjaitan," ujarnya.
"Memang yang tidak bisa dibohongi adalah chemistry yang bisa dikaitkan dengan loyalitas," pungkas Refly Harun.
Lihat videonya disini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Anak Ade Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo? Idrus Marham Ngarep Kader Golkar Isi Kursi Menpora Lagi
-
Pendidikan Kelas Dunia Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Mundur dari DPR Karena Kepleset Lidah
-
Mahfud MD Memprediksi Akan Ada Reshuffle Lagi Oktober Mendatang
-
Pimpin Rombongan Jemaah, KPK Sebut Ustaz Khalid Basalamah Pakai Kuota Haji Khusus Bermasalah
-
Geger Boven Digoel: MK Tolak Gugatan, Ijazah SMA Jadi Sorotan di Pilkada 2024!
-
Jalankan Program Prabowo Tiga Juta Rumah, Pramono Targetkan Bangun 19.809 Hunian Tahun Ini
-
Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
-
Tim Pencari Fakta Pertanyakan Peran Kompolnas Usut Pertanggungjawaban Komando di Kasus Affan
-
17+8 Tuntutan, Minus Bumi: Pakar Ungkap Agenda Ekologi yang Terlupakan!
-
Blak-blakan, Mahfud MD Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Mau Dengar Aspirasi Rakyat