Suara.com - Pemerintah Inggris kembali melakukan penguncian skala nasional pada Sabtu (31/10/2020) setelah negara ini mencatatkan 1 juta kasus infeksi virus corona.
Menyadur Channel News Asia, Inggris yang memiliki jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi di Eropa, menghadapi gelombang infeksi kedua yang mengancam ketahanan sistem fasilitas kesehatan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, sesaat setelah rencana lockdown bocor ke media lokal, mengatakan penguncian selama satu bulan di Inggris akan berlangsung hingga 2 Desember.
Dalam penguncian kali ini, warga hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk alasan tertentu seperti pendidikan, pekerjaan, olahraga, berbelanja kebutuhan pokok dan obat, atau merawat lansia.
"Sekaranglah saatnya untuk mengambil tindakan karena tidak ada alternatif," ujar Johnson.
"Kecuali jika kita bertindak, kita bisa melihat kematian di negara ini mencapai beberapa ribu dalam sehari," imbuhnya.
Pemerintah akan kembali menjalankan skema subsidi upah darurat Covid-19, guna memastikan pekerja di seluruh Inggris yang diberhentikan selama lockdown kali ini menerima bantuan 80 persen dari gaji mereka.
Johnson menyebut lockdown kali ini memungkinkan toko-toko penting, sekolah, dan universitas tetap buka.
Sementara restoran dan pub hanya boleh melayani pembelian take-away. Perjalanan ke luar negeri tak disarankan kecuali untuk pekerjaan. Adapun semua ritel non-esensial akan ditutup.
Baca Juga: Populasi Heterogen Lebih Cepat Kembangkan Herd Immunity Dibanding Homogen
Penguncian nasional dilakukan setelah para ahli memperingatkan wabah virus corona di Inggris semakin tak terkendali, dan pembatasan lebih ketat harus dilakukan jika warga ingin berkumpul dengan keluarga pada Natal.
Berdasarkan Worldometers, Minggu (1/11), Inggris mencatatkan 1.011.660 infeksi virus corona dengan 46.555 kematian.
Data Universitas Johns Hopkins menunjukkan Inggris melaporkan jumlah kematian akibat Covid-19 terbesar kelima di dunia, menyusul Amerika Serikat, Brasil, India, dan Meksiko.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh