Suara.com - Sebuah kota di Filipina yang dilewati angin topan Goni, disebutkan mengalami kerusakan hingga 90%, menurut organisasi kemanusiaan Palang Merah negara itu.
Menyadur BBC, Senin (2/11/2020), Ketua Palang Merah Filipina mengatakan kota Virac, rumah bagi 70.000 orang, merupakan tempat paling terdampak oleh topan Goni.
Virac merupakaan daerah perkotaan pertama di Pulau Catanduanes yang dilanda badai. Jalur komunikasi telah terputus sejak Minggu (1/11), sehingga sulit untuk menghimpun informasi dari kawasan tersebut.
Berdasarkan penilaian visual dari tim lapangan Palang Merah Filipina, kerusakan bangunan di kota Virac akibat topan Goni mencapai 80-90%.
"Seperti 70% dari kerusakan (topan) Haiyan," ujar Gorda membandingkan dengan kerusakan akibat badai Haiyan 2013 silam.
Sedikitnya 16 orang tewas setelah topan Goni berembus sangat kencang di Filipina pada Minggu.
Enam korban tewas berasal dari pulau Catanduanes, sementara 10 lainnya merupakan warga provinsi Albay.
Palang Merah Filipina mengatakan tidak ada listrik, air, hingga jaringan seluler di Pulau Catanduanes.
Tagar #NasaanAngCatanduanes atau "Di mana Catanduanes" ramai dicuitnya warganet Filipina, menyerukan media lokal untuk melaporkan informasi terkini di pulau tersebut.
Baca Juga: Gegara TikTok, Seorang Balita 4 Tahun Hampir Tewas Gantung Diri
Otoritas berwenang di kotamadya Guinobatan, provinis Albay, mengatakan lebih dari 300 rumah terkubur di bawah puing-puing abu vulkanik.
Sementara di provinsi Quezon, pasokan listrik terputus di 10 kota setelah angin topan menumbangkan pepohonan.
Badan manajemen bencana mengatakan antara 19 juta hingga 31 juta orang akan terkena dampak topan, termasuk mereka yang berada di zona berbahaya.
Hembusan Goni, salah satu topan terkuat di dunia, di Filipina kali ini, membangkitkan kenangan buruk topan Haiyan pada November 2013, yang menewaskan 7.300 orang tewas atau hilang, meratakan seluruh desa, dan membuat lima juta orang mengungsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Di Balik Senyum di Posko Pengungsian, Perempuan Sumatra Menanggung Beban Sunyi yang Berat
-
Kendala Teknis di Kemenhaj, Pelunasan Biaya Haji Khusus 2026 Tersendat
-
KPK Panggil Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes dalam Kasus RSUD Koltim
-
KemenP2MI Kirim Logistik Bantuan Darurat untuk Ribuan Korban Banjir & Longsor di Sumatra
-
Program KDKMP Jadi Program Pemerintah Terpopuler, Menteri Ferry Raih Disway Awards 2025
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Rekaman CCTV hingga Buku Nikah Dikirim ke Labfor, Laporan Perzinahan Inara Rusli Masuk Babak Krusial
-
Menata Ulang Jaminan Sosial untuk Mendorong Produktivitas Nasional
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!