Suara.com - Topan Goni mengembuskan angin kencang hujan deras yang menyebabkan sedikitnya tujuh orang di Filipina tewas. Sekitar satu juta warga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Menyadur Al Jazeera, Minggu (1/11/2020), topan yang disebutkan berkekuatan "super" ini membuat bandara internasional di ibu kota Filipina, Manila, ditutup.
Otoritas berwenang tujuh orang tewas berasal dari Albay, provinsi yang paling terdampak topan tersebut.
Gubernur Al Francus Bichara mengatakan seorang bapak dan anaknya merupakan salah satu korban meninggal, di mana mereka hanyut dalam banjir lumpur dan batu dari Gunung Berapi Mayon.
Bichara menyebut saat penduduk desa mulai pergi ke tempat aman ketika topan mendekat, pasangan keduanya ini memilih untuk tetap tinggal di rumah.
"Anak itu ditemukan sejauh 15 km," ujar Bichara.
Sementara, kantor pertahanan sipil mengatakan salah satu korban lain, tewas setelah tertimpa pohon.
Kepala Badan Tanggap Bencana Filipina, Ricardo Jalad mengatakan pihaknya memperkirakan topan itu akan mengakibatkan kerusakan besar.
"Ada begitu banyak orang yang benar-benar berada di daerah rawan," kata Jalad, Minggu (1/11).
Baca Juga: Gegara TikTok, Seorang Balita 4 Tahun Hampir Tewas Gantung Diri
Topan Goni menghantam provinsi pulau Catanduanes saat fajar, dengan kecepatan angin 225 km per jam dan hembusan 280 kph, setara dengan badai Kategori-5.
Angin bertiup ke barat menuju daerah padat penduduk, termasuk Manila, dan provinsi-provinsi yang masih belum pulih dari hantaman topan sepekan lalu, berujung pada tewasnya 22 orang.
Badan Cuaca Filipinan mengatakan dalam 12 jam ke depan, angin super kencang dan hujan yang sangat deras akan terjadi.
Topan membuat puluhan ribu penduduk desa di Albay, terutama yang dekat dengan gunung berapi aktif Mayon, telah dipindahkan ke tempat aman.
Warga telah diperingatkan akan adanya kemungkinan tanah longsor, banjir, gelombang badai lebih dari lima meter hingga angin super kencang.
"Angin bertiup kencang, Kami bsia mendengar pohon-pohon itu dihantam. (Angin) itu sangat kuat," kata Francis Borras, warga kota pesisir Legazpi, kepada AFP.
Kepala Keamanan Publik Provinsi Albay Cedric Daep mengatakan angin bahkan membuat dua pusat evakuasi robek, membuat sejumlah orang pindah ke lantai dasar.
Lebih jauh badan cuaca mengatakan topan akan terus berkutat di sekitar Manila mulai Minggu malam hingga Senin (2/12) pagi. Publik diminta bersiap untuk kemungkinan terburuk.
Selain ditutupnya bandara Manila hingga Senin, pemerintah telah menyiagakan militer, polisi nasional, penjaga pantai, hingga pemadam kebakaran.
Badan manajemen bencana mengatakan antara 19 juta hingga 31 juta orang akan terkena dampak topan, termasuk mereka yang berada di zona berbahaya.
Otoritas berwenang mengatakan evakuasi topan akan menjadi lebih sulit di tengah pandemi virus corona.
Sekitar 1.000 pasien Covid-19 dari pusat karantina dan perawatan di tenda di Manila dan provinsi utara Bulacan, telah dipindahkan ke rumah sakit dan hotel.
Hembusan Goni, salah satu topan terkuat di dunia, di Filipina kali ini, membangkitkan kenangan buruk topan Haiyan pada November 2013, yang menewaskan 7.300 orang tewas atau hilang, meratakan seluruh desa, dan membuat lima juta orang mengungsi.
Filipina, yang terletak di cincin api Pasifik, dilanda sekitar 20 topan dan badai setiap tahunnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara