Suara.com - DPRD Jakarta bersama Pemprov DKI Jakarta masih melakukan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2020 dan APBD tahun 2021. Pembahasan kedua anggaran ibu kota itu dipastikan molor dari jadwal seharusnya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan dalam pembahasan APBD Perubahan tahun 2020 menjadi molor karena situasi pandemi Covid-19. Namun alasan ini, menurutnya bisa diterima.
"Pembahasan APBD Perubahan 2020 ini berkaitan dengan situasi pandemi saya kira agak memaklumi, sehingga mundur kebelakang sedikit," ujar Taufik di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Taufik menyebut imbas dari mundurnya pembahasan APBD Perubahan, maka APBD tahun 2021 ikut molor. Sebab, anggaran tahun 2020 itu menjadi acuan untuk menyusun APBD 2021.
"Karena perubahan APBD 2020 bagian dari landasan untuk 2021," jelasnya.
Menurutnya, situasi pandemi membuat banyak pengalihan anggaran atau refocusing ke dana penanganan corona. Hal ini disebutnya membuat tahapan pembahasan APBD Perubahan menjadi serba molor.
"Saya kira Pemda juga agak kesulitan untuk menyusun dengan tepat waktu kan tiba-tiba boleh menggeser untuk kepentingan Covid masukan di BTT anggaran-anggaran boleh digeser ke BTT," kata Taufik.
Kendati demikian, ia menargetkan APBD Perubahan 2020 bakal rampung dibahas pada tanggal 13 November. Sedangkan untuk APBD tahun 2020 selesai satu bulan setelahnya pada 13 Desember 2020.
Biasanya, pembahasan APBD-Perubahan dibahas dan selesai pada pertengahan tahun sekitar bulan Juli-Agustus. Sementara APBD tahun anggaran baru rampung di bulan Oktober-November.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Buka lowongan Tenaga Pelacak Kontak 1.545 Orang
"Saya meyakini bahwa nantinya pada waktunya kita bisa selesaikan dengan baik dan Insya Allah tanggal 13 November ini untuk 2020 selesai dan APBD 2021 Insya Allah sekitar tgl 13 Desember selesai," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Heboh Guru SMA Rasis, DPRD: Sekolah Negeri Bukan Berbasis Agama
-
Pemprov DKI Jakarta Buka lowongan Tenaga Pelacak Kontak 1.545 Orang
-
Tak Kunjung Kapok, DPRD DKI Kembali Rapat Bahas Anggaran di Puncak
-
Ancaman Banjir Kiriman, Pemprov DKI Minta Warga Bantaran Kali Bersiap
-
Ini Jenis Usaha di DKI yang Boleh Tak Naikkan Upah Karyawan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Aliran Dana Janggal Aqua ke PDAMSenilai Rp600 Juta Per Bulan!
-
Dukung PPPK Jadi PNS, Anggota Komisi II DPR Sebut Usulan Terbuka Diakomodir Lewat Revisi UU ASN
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan
-
HLN ke-80, 171 Warga Tulungagung Peroleh Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
KCIC Pastikan Isu Dugaan Korupsi Whoosh Tak Pengaruhi Jumlah Penumpang
-
RUU PPRT: Bukan Sekadar Upah dan Kontrak, Tapi Soal Martabat Manusia yang Terlupakan