Suara.com - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan bahwa kasus mengenai kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kendati begitu peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan.
Hanya saja, kata dia, data tersebut diambil berdasarkan laporan yang diadukan masyarakat kepada Komnas HAM. Di luar pengaduan, Taufan meyakini masih ada lebih banyak kasus yang terjadi.
"Meskipun secara statistik kalau kita lihat pengaduan Komnas HAM angkanya tidak terlalu tinggi peningkatannya. Tapi harus dipahami bahwa apa yang menjadi data statistik pengaduan Komnas HAM belum sepenuhnya menggambarkan peristiwa faktual di tengah-tengah masyarakat kita," kata Taufan dalam diskusi daring mengenai kajian Komnas HAM atas PBM Nomor 9 dan 8 tahun 2006 terkait pendirian rumah ibadah, Jumat (6/11/2020).
Berdasarkan catatan Komnas HAM, ada 25 pengaduan terkait kasus kebebasan beragama dan berkeyakinan pada tahun 2019. Sementara pada tahun 2015 hingga 2018 tercatat rata-rata laporan yang masuk berjumlah 21 pengaduan.
"Lagi-lagi sama, 21 pengaduan itu bukan tidak lah mengartikan bahwa hanya 21 kasus yang terjadi. Jumlahnya lebih dari itu tapi tentu saja ada banyak kasus-kasus yang tidak diadukan ke Komnas HAM atau kasus-kasus itu diselesaikan di tingkat lokal oleh elemen-elemen pemerintah lokal maupun organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya di tingkat lokal itu," tutur Taufan.
Adapun contoh kasus yang diadukan ialah semisal penghentian kegiatan beragama hingha permasalahan izin pembangunan rumah ibadah agama tertentu.
"Jadi ada problem problem yang itu di intra umat beragama, di kalangan satu komunitas agama terjadi juga persoalan maupun di antara satu komunitas agama terhadap komunitas agama yang lain," kata Taufan.
Berita Terkait
-
Beberapa Temuan Komnas HAM dan TGPF Kasus Pendeta Yeremia Sama
-
Mahfud Akan Serahkan Hasil Investigasi Komnas HAM Soal Intan Jaya ke Jokowi
-
Sudah Ada Titik Terang: Menanti Keseriusan Tangkap Pembunuh Pendeta Yeremia
-
Pembunuhan Pendeta Yeremia di Papua, Kasus Tak Kunjung Dibawa ke Pengadilan
-
Komnas HAM: Pendeta Yeremia Zanambani Dipaksa Berlutut Sebelum Dibunuh
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti
-
KPK Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Kantor Ayahnya
-
Kejari Bogor Musnahkan 5 Kilogram Keripik Pisang Bercampur Narkotika