Suara.com - Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah Putra menilai pemerintah perlu mewaspadai kehadiran pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di tanah air. Namun waspada yang dilakukan pemerintah tentu tidak boleh berlebihan.
Dedi mengatakan pemerintah mesti mewaspadai atas adanya Rizieq untuk perihal stabilitas dan ketertiban umum. Ia tidak menyarankan pemerintah malah menunjukkan sikap kontra produktif.
"Alih-alih menarasikan jika HRS (Habih Rizieq Shihab) musuh, tentu itu berlebihan. Selama aktifitas HRS sesuai koridor hukum di negara ini, justru pemerintah harus menjamin kebebasannya," kata Dedi saat dihubungi Suara.com, Selasa (10/11/2020).
Kewaspadaan pemerintah juga diperlukan karena menganggap kehadiran Rizieq bisa menambah kekuatan dari kelompok kontra pemerintah. Sejauh ini sudah ada Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Partai Ummat dan Partai Masyumi yang bergerak di luar pemerintahan.
Dedi menilai kalau kelompok-kelompok tersebut bersatu, bukan tidak mungkin bakal merepotkan pemerintah.
"Jika elemen-elemen sipil ini merumuskan persatuan, konsolidasi di lakukan, bukan tidak mungkin akan merepotkan pemerintah, meskipun mereka berada di wilayan sipil," ujarnya.
Habib Rizieq akhirnya kembali ke Indonesia setelah 3,5 tahun menetap sementara di Arab Saudi. Pentolan FPI itu memilih tinggal di luar negeri setelah terjerat beberapa kasus pidana di kepolisian.
Pagi tadi, Rizieq mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 08.38 WIB. Pesawat tipe Boeing-777-368 (ER) ini sudah menempuh perjalanan selama sembilan jam sejak berangkat kemarin pukul 19.30 WIB.
"Sekali lagi kami laporkan, telah mendarat pesawat Saudi Airlines SV816 yang membawa imam besar kita Muhammad Rizieq Shihab yang kita tunggu-tunggu," kata FPI disiarkan Front TV.
Baca Juga: 27 Penerbangan di Bandara Delay Gegara Habib Rizieq Pulang, Ini Daftarnya
Terkini, Rizieq sudah berada di kediamannya, di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Berita Terkait
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
Jokowi Bilang SBY Negarawan, Demokrat Anggap Polemik 'Partai Biru' Selesai
-
Kecam Pengadu Domba, Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh