Suara.com - Kepulangan Habib Rizieq, Selasa (12/11/2020) kemarin, berimbas pada bergaungnya topik revolusi akhlak. Jargon tersebut digemborkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) untuk mendesak pemerintah agar segera memperbaiki kekacauannya.
Dilansir dari hops.id -- jaringan Suara.com, pengamat politik Tony Rosyid menilai revolusi akhlak akan gagal jikalau dilakukan dengan cara-cara yang biasa saja.
Menurutnya, perlu cara yang lebih tegas tidak cukup hanya menyampaikan gagasan revolusi tersebut.
Tony Rosyid menyebut, peluang Habib Rizieq menjadi lokomotif perubahan pada saat ini akan tergambar pada situasi sosial politik beberapa pekan ke depan.
Selanjutnya, menarik dilihat bagaimana kekuatan kerumunan pendukung Habib Rizieq. Apakah bisa menjadi kekuatan yang menopang perubahan dan perwujudan revolusi akhlak atau tidak.
Oleh sebab itulah, revolusi akhlak harus berbeda tidak boleh hanya berupa ceramah.
"Kalau seperti itu, maka apa yang dilakukan HRS tak ubahnya dengan ceramah Ustaz Abdussomad, Ustaz Das’ad dan para penceramah lainnya. Dan ini tidak akan membuat “perubahan drastis” sebagaimana yang diimaksudkan oleh revolusi akhlak HRS,” tulis Tony dalam keterangannya, Kamis (12/11/2020).
Gagasan revolusi akhlak, imbuh Tony, jika hanya disampaikan dalam road show tabligh akbar Habib Rizieq, maka menjadi tantangan besar.
Pasalnya, apabila narasi dan isu yang disampaikan Habib Rizieq dalam road show itu datar-datar saja tanpa disertai tindak lanjut konsolidasi gerakan sosial, maka menurutnya revolusi yang ditawarkan akan mandek.
Baca Juga: Ogah Isolasi, Menteri Jokowi Sindir Rizieq: Panutan Harusnya Jadi Contoh
Menurut Tony, itu semua tergantung isu, konsolidasi dan gerakan sosial yang dipimpin Habib Rizieq ke depan.
"Hampir bisa dipastikan “Revolusi Akhlak” ini tidak akan bisa diwujudkan hanya dengan road show ceramah ala para muballigh. Sebab, perubahan mendasar itu paling efektif jika terjadi di struktur politik,” ujarnya.
Alasannya, tambah Tony, di dalam struktur politik ada kekuasaan yang mampu memaksa rakyat dan bangsa ini untuk berubah.
Sedangkan ceramah, sifatnya hanya imbauan yang tidak mengikat.
“Suka-suka umat, mau pakai atau tidak. Mau dimasukkan hati, atau dikeluarkan lewat telinga. Namanya juga pengajian,” tulisnya.
Tony menganalisis massa pendukung Habib Rizieq Syihab hanya akan menjadi kerumunan jika tidak dikelola dengan langkah konsolidasi dan strategi yang mampu memengaruhi struktur kekuasaan untuk melakukan perubahan yang mendasar.
Berita Terkait
-
Api Kembali Membara: Habib Rizieq Serukan Umat Tangkap dan Seret Silfester Matutina ke Kejaksaan!
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
-
Heboh Mantan Tentara Israel di Bali, Diduga Mata-mata: Ini Operasi Intelijen Negara Musuh
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
Suara LIVE! Bentrok Telan Korban di Ceramah Rizieq Shihab, Sosok Pembuat Logo Baru HUT ke 80 RI
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'