Suara.com - Bagi orangtua yang ingin menikahkan anaknya, sudah menjadi sesuatu yang lumrah jika ingin mengetahui sepak terjang calon menantunya.
Biasanya, menantu yang menjadi PNS akan mendapat nilai plus karena masa depannya dianggap sudah terjamin bahkan sampai pensiun.
Akibatnya, muncul stigma di masyarakat bahwa PNS adalah profesi idaman calon mertua.
Sebuah video TikTok yang dibuat kreator @yantipanggabean0 menjadi viral di media sosial usai ia menceritakan pengalamannya sebagai pekerja non PNS.
Videonya semakin viral setelah diunggah ulang oleh akun Instagram @smart.gram, Rabu (11/11/2020).
"PNS disebut-sebut sebagai profesi yang banyak diidam-idamkan. Terlebih calon mertua yang mendambakan punya menantu seorang dengan pekerjaan bergensi tersebut. Seperti yang dicurkan wanita satu ini," tulis @smart.gram memberi penjelasan videonya.
Dalam video itu, kreator TikTok @yantipanggabean0 mengisahkan pengalamannya diremehkan calon mertua (camer) seraya berjoget.
"Camer: Oh kamu marketing yang jual-jualan itu ya? Mana cocok sama anak saya yang PNS," kata camer menurut penuturan @yantipanggabean0.
Mendapat sindiran pedas itu, wanita tersebut meresponnya dengan jawaban yang menohok.
Baca Juga: Serka BDS Ditahan POM AU karena Langgar Displin Militer
"Maaf tante. Saya memang marketing. Tapi gaji saya lebih besar dari anak tante," tulisnya tegas.
Sebagai informasi, marketing wanita atau yang lebih dikenal dengan istilah SPG memiliki gaji yang bervariatif tergantung perusahaan tempatnya bekerja.
Misalnya seperti gaji SPG Rokok yang pernah dikisahkan oleh Suara.com. Marketing rokok ini bisa mengantongi gaji fantastis disesuaikan dengan tinggi badannya.
"Jadi mereka itu dibedakan berdasarkan tinggi badan, misalkan tingginya 160 cm sampai 165 cm gajinya Rp 500 ribu per hari. Tinggi 165 cm sampai 170 cm gajinya Rp 600 ribu, sedangkan tinggi lebih dari 170 cm gajinya Rp 600 ribu per hari," kata SPG yang punya nama akun TikTok @almabstr.
Video selengkapnya di sini.
Berita Terkait
-
Rekaman CCTV Detik-detik Pendopo FKIP Unsil Ambruk Viral, 16 Mahasiswa Terluka
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Komentar Nyinyir Soal Rahim Copot Viral, Dokter Irwin Lamtota Minta Maaf ke Dokter Gia Pratama
-
500 Ribu Unit iPhone 17 Series Tenggelam di Lautan, Netizen: Dugong Duluan yang Pake!
-
Sambil Menangis, Deni Apriadi Rahman MUA Dea Klarifikasi Usai Viral sebagai Sister Hong Lombok
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP
-
Kunjungi Jepang, Menko Yusril Bahas Reformasi Polri hingga Dukungan Keanggotaan OECD
-
3 Fakta Korupsi Pajak: Kejagung Geledah Rumah Pejabat, Oknum DJP Kemenkeu Jadi Target
-
Warga Muara Angke Habiskan Rp1 Juta Sebulan untuk Air, PAM Jaya Janji Alirkan Air Pipa Tahun Depan
-
Drama Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Gandeng 4 Ahli, Siapa Saja Mereka?
-
MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Bagaimana Ketua KPK? Ini Penjelasan KPK!
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher
-
DPR Kejar Target Sahkan RKUHAP Hari Ini, Koalisi Sipil Laporkan 11 Anggota Dewan ke MKD