Suara.com - Seorang petugas medis Israel yang bekerja di sebuah layanan ambulans dipecat karena tertangkap kamera sedang meludahi gambar Yesus ketika berkunjung ke rumah seorang umat Kristen untuk menjalankan tes Covid-19.
Petugas medis itu tampak melepas alat perlindungan diri (APD) sebelum meludahi tiga gambar Yesus di lorong sebuah blok flat di Jaffa, Tel Aviv.
Saat dikonfrontasi, petugas medis tersebut mengklaim bahwa gambar tersebut adalah bentuk penyembahan berhala yang dilarang oleh kitab Taurat.
Layanan ambulans Israel mengatakan pihaknya mengecam keras aksi petugas medisnya tersebut.
- Dilema warga Palestina: Antara bekerja di Israel atau mengisolasi guna mencegah Covid-19
- Covid-19 'terus menyebar', hampir 39 juta kasus terkonfirmasi di 189 negara - bagaimana upaya negara-negara yang masih alami kenaikan kasus?
- Mengapa angka kematian akibat Covid-19 setiap negara bisa berbeda-beda?
Petugas medis dari Magen David Adom (MDA) itu disebut "tidak layak mewakili organisasi" dan langsung dipecat.
Insiden terjadi pada Minggu (15/11) ketika petugas medis mendatangi sebuah blok flat, yang semua penghuninya adalah umat Kristen, menurut laporan media setempat.
Rekaman kamera keamanan (CCTV) menunjukkan petugas medis melepas masker dan APD sebelum berkeliling dan meludah tiga kali secara beruntun.
Dia kemudian mengenakan lagi APD dan maskernya, lalu masuk ke lift.
Ketika ia akan meninggalkan gedung, petugas medis itu dikonfrontasi oleh penyewa gedung yang merekam peristiwa itu dengan ponsel.
Baca Juga: Israel Tembak Mati Pentolan Al Qaeda, Abu Muhammad Al-Masri di Iran
Ketika penyewa bertanya mengapa ia meludahi gambar Yesus, petugas medis itu berkata: "Dalam Yudaisme ini adalah ibadah asing."
Rekaman video memperlihatkan penyewa memprotes aksi petugas medis, mengatakan kepadanya: "Anda meludahi gambar milik saya, yang kami imani, di depan mata saya pada kamera. Mengapa Anda melakukan itu?"
Petugas medis itu menjawab: "Dalam Taurat kami tertulis bahwa penyembahan asing harus dijauhkan sejauh dan sebanyak mungkin," sebelum akhirnya memprotes penyewa yang tak mengenakan masker.
Insiden itu kemudian dilaporkan kepada MDA, yang kemudian menanyai petugas medis dan memecatnya.
Dalam sebuah unggahan di Twitter, layanan ambulans itu mengatakan "mengecam keras" insiden yang terjadi, menambahkan bahwa layanan itu bekerja sama, sekaligus mempekerjakan petugas, dari semua agama dan semua bagian masyarakat.
https://twitter.com/Mdais/status/1328230124391690240?s=20
Tag
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!