Suara.com - Orang yang sembuh dari infeksi Covid-19 terbukti bisa terinfeksi ulang. Kasus resmi infeksi ulang corona baru ada lima orang. Namun hal ini juga memicu pertanyaan baru, bagaimana fungsi imunitas terhadap SARS-CoV-2?
Kasus teranyar terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya beberapa bulan setelah sembuh, dilaporkan terjadi pada seorang lelaki berusia 25 tahun dari Washoe County, Nevada, Amerika Serikat (AS). Dalam rentang waktu 48 hari, dia dua kali dinyatakan positif dua jenis infeksi SARS-CoV-2 berbeda strain.
Sebelumnya bulan April 2020 untuk pertama kali dinyatakan positif Covid-19. Infeksi Covid-19 kedua kalinya dilaporkan terjadi bulan Juni 2020 dan memicu gejala lebih cepat dan lebih gawat dari infeksi pertama.
Pasien dilaporkan mengalami demam tinggi, nyeri kepala, batuk, pusing, mual-mual dan diare. Setelahnya, ia segera dilarikan ke rumah sakit. Dalam rentang waktu 48 hari di antara dua infeksi Covid-19, pasien dua kali menjalani tes dan hasilnya dinyatakan negatif.
Ia kini kembali dinyatakan sembuh dan sudah pulang dari rumah sakit. Hasil riset yang dirilis dalam jurnal ilmiah "The Lancet - Infectious Diseases" itu menjadi kasus re-infeksi Covid-19 kelima sedunia yang terdokumentasikan dengan resmi. Empat kasus infeksi ulang lainnya terjadi di Belgia, Belanda, Hongkong dan Ekuador.
Pertanyaan menyangkut imunitas Walaupun kasus global re-infeksi SARS-Cov-2 resminya hanya lima, namun para peneliti memperkirakan ada kasus serupa yang tanpa gejala. Para peneliti mengakui, masih banyak yang belum diketahui terkait infeksi virus SARS-Cov-2, juga bagaimana reaksi sistem kekebalan tubuh.
''Namun hasil riset kami menunjukkan indikasi, mereka yang sudah terinfeksi Covid-19, tidak berati mutlak terlindungi dari infeksi berikutnya di masa mendatang,'' ujar Mark Pandori, dari Nevada State Public Health Laboratory di Nevada University, yang merupakan penulis utama riset itu.
“Penting untuk diperhatikan, bahwa ini temuan individual dan bukan fenomena yang bisa ditarik secara general. Masih diperlukan riset berikutnya untuk tema ini“, tegas Pandori lebih lanjut.
Akan tetapi, adanya kemungkinan infeksi ulang Covid-19 pada beberapa pasien, memiliki dampak besar pada pemahaman imunitas. Khususnya pada saat belum adanya vaksin yang ampuh dan efektif.
Baca Juga: 4 Bulan Usai Terinfeksi Covid-19, Ini Daftar Organ yang Berisiko Rusak
Terinfeksi dua strain berbeda Genom dari sampel virus pasien di Nevada dianalisis, sekuensnya dari sampel kasus April dan kasus Juni menunjukkan perbedaan genetis yang signifikan.
“Ini menunjukan dengan tegas, pasien terinfeksi dua kali oleh dua strain virus SARS-CoV-2 yang berbeda“, demikian kesimpulan para peneliti.
Dalam empat kasus lainnya, hanya pasien di Ekuador yang menunjukkan gejala Covid-19 berat pada infeksi pertama.
''Kami memerlukan lebih banyak riset, untuk memahami berapa lama imunitas orang yang terpapar SARS-CoV-2 bertahan? Dan mengapa pada infeksi kedua lainya, walau kasusnya jarang, namun gejalanya jauh lebih parah,'' ujar periset utama Pandori.
Sejauh ini memang hanya ada segelintir kasus resmi terinfeksi ulang Covid-19.
''Tapi itu bukan berarti kasusnya tidak banyak, karena juga banyak kasus infeksi virus corona yang tanpa gejala. Saat ini, kami hanya bisa berspekulasi mengenai penyebab infeksi ulang,'' ujar periset dari Nevada University itu.
Tag
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah